Home > Hikmah

Asiyah Istri Firaun Rela Disiksa dan Mati Syahid karena Menjaga Iman dan Menentang Pengakuan Suaminya Sebagai Tuhan

Keimanan Asiyah bermula setelah Nabi Musa AS sukses mengalahkan tukang sihir suruhan Firaun.
Mumi Firaun Ramesses (Ramses) II. Firaun inilah yang dahulu mengejar Nabi Musa dan Bani Israil. Foto: Republika
Mumi Firaun Ramesses (Ramses) II. Firaun inilah yang dahulu mengejar Nabi Musa dan Bani Israil. Foto: Republika

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Rasulullah Shalallahu Alahi Wassalam menceritakan kisah tentang seorang perempuan yang syahid dan mendapatkan tepat mulia di sisi Allah. Asiyah, perempuan yang menjadi istri Raja Firaun, penguasa dzalim di masa Nabi Musa.

Asiyah tak mau menanggalkan keimanannya demi mengikuti keinginan sang suami yang mengklaim diri sebagai Tuhan. Dalam kitab ‘Uqudul Lujjain, Syekh Nawawi al-Bantani menceritakan hikayat awal keimanan Asiyah dari kesuksesan Nabi Musa AS mengalahkan tukang sihir suruhan Fir’aun.

Seperti dinukil dari situs Kementerian Agama, penguasa otoriter yang mengaku sebagai Tuhan ini menantang Nabi Musa adu kebenaran dengan saling “unjuk kebolehan”. Asiyah yang menyaksikan peristiwa tersebut akhirnya jatuh cinta pada ajaran Nabi Musa.

Saat Allah memberikan Nabi Musa mukjizat untuk menggugurkan kebatilan Firaun, Asiyah pun mantab menyatakan beriman kepada Allah. Dia meninggalkan suaminya yang sudah melampaui batas.

Fir’aun tak terima istrinya memilih agama Nabi Musa. Lalu dia menyiksa sang istri.

Kedua tangan dan kaki Asiyah diikat pada empat buah tiang. Tubuhnya dipaksa menatap sengatan matahari. Fir’aun dan pengikutnya lantas meninggalkan Asiyah begitu saja bak bangkai kadal yang terkapar di atas pasir.

Penderitaan Asiyah belum berakhir karena Firaun memerintahkan anak buahnya melemparinya dengan batu besar. Dalam perih, Asiyah berutur, “Wahai Tuhanku, dirikanlah rumah untukku di sisimu di dalam surga.”

Seketika itu ia melihat sebuah rumah yang terbuat dari marmer putih. Lalu nyawanya dicabut, sebelum tubuhnya ditimpa batu besar hingga ia tidak merasakan sakit.

Fir’aun dalam kisah ini memperlihatkan kezaliman yang tiada batas. Ia tak segan-segan menyiksa, bahkan membunuh, setiap orang yang berseberangan dengan dirinya, tak terkecuali istrinya sendiri.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image