Pratama Arhan dan Tiga Pemain Indonesia yang Gagal Bersinar di Liga Jepang
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Nama Pratama Arhan bergaung seantero negeri, setelah dia resmi direkrut klub kasta kedua Liga Jepang, Tokyo Verdy, Rabu (16/2/2022). Arhan yang ditransfer dari PSIS Semarang mendapatkan kontrak selama dua tahun.
"Peraih penghargaan Pemain Muda Terbaik Kejuaraan Sepakbola ASEAN(Piala Suzuki AFF) tahun 2020! Pratama Arhan dipastikan akan bergabung melalui transfer permanen dari PSIS Semarang. Selamat datang dan selamat bergabung, Arhan!" bunyi pernyataan resmi dari akun @Tokyo_verdy Rabu (16/2/2022).
Namun Arhan bukan pemain Indonesia pertama yang merumput di Liga Jepang. Sebelum Arhan sudah ada tiga pemain Indonesia yang menjajal kerasnya Liga Jepang. Sayangnya ketiga pemain itu bisa dibilang gagal bersinar bersama klubnya. Semoga Arhan bisa bersinar bersama Tokyo Verdy.
Pemain Muda Terbaik Piala Suzuki AFF 2020 itu akan menjadi pemain keempat yang bermain di Liga Jepang menyusul tiga seniornya. Siapa saja?
1. Ricky Yacobi (Gamba Osaka)
Pemain legendaris Indonesia, Ricky Yacobi jadi pesepakbola pertama Indonesia yang menembus Liga Jepang. Ricky direkrut salah satu klub papan atas Jepang, Matsushita, pada 1988.
Pada 1991, Matsushita bersalin nama menjadi Gamba Osaka. Klub ini tercatat dua kali menjadi kampiun Liga Jepang pada 2005 dan 2014. Bahkan pada 2008, Gamba menjuarai Liga Champions Asia.
Sayangnya karier Ricky tak bertahan lama lantaran terkendala cuaca. Ia kesulitan bersinar, karena dari enam laga yang dimainkan, Ricky hanya mencetak satu gol.
2. Irfan Bachdim (Consadole Sapporo dan Ventrofet Kofu)
Pemain berdarah Indonesia Belanda ini pernah menjajal Liga Jepang. Irfan bahkan sempat membela dua klub Consadole Sapporo dan Ventrofet Kofu.
Bersama Ventrofet, Irfan sempat menjajal kasta teratas Liga Jepang pada musim 2014-2015. Sayang, ia kalah bersaing dan hanya tampil dua kali tanpa mencetak gol.
Ia lalu pindah ke Consadole yang bermain di kasta kedua Liga Jepang. Selama dua tahun membela Consadole (2015-2017), Irfan 10 kali turun ke lapangan dengan catatan satu assist. Irfan lalu kembali ke Indonesia pada awal 2017 unyuk membela Bali United.
3. Stefano Lilipaly (Consadole Sapporo)
Lilipaly sebenarnya bermain di satu musim yang sama dengan Irfan Bachdim pada 2014. Irfan merumput bersama Vontrofet, sedangkan Lilipaly membela panji Consadole.
Namun keduanya tidak pernah bermain bersama ketika Irfan pindah ke Consadole. Pasalnya ketika Irfan pindah ke Consadole, Lilipaly memilih bergabung dengan Persija untuk bermain di Liga Indonesia 2015.
Alasannya, Lilipaly hanya satu kali turun ke lapangan, itu pun di ajang Piala Emperor, meski dia mampu mengemas satu assist saat timnya menang 5-0 atas Tonan Maebashi. Sayangnya keputusan Lilipaly pindah ke Persija karena merasa tidak berkembang bersama Consadole, malah menjadi blunder. Sebab, kompetisi Liga Indonesia berhenti di awal musim karena hukuman dari FIFA dijatuhkan ke PSSI, imbas adanya campur tangan pemerintah.