Home > Sejarah

Asal Usul Gelar Doktor yang Ramai Gara-Gara Diberikan kepada Bahlil dan Raffi Ahmad

Kata "doktor" sendiri berasal dari bahasa Latin, doctor, yang berarti "guru" atau "instruktur".

Sejarah Gelar Doktor di Indonesia

Gelar doktor di Indonesia memiliki sejarah yang menarik dan terkait erat dengan perkembangan pendidikan tinggi di negeri ini. Meskipun akarnya dapat ditelusuri kembali ke sistem pendidikan kolonial, perkembangan gelar doktor di Indonesia mengalami beberapa fase yang signifikan.

Masa Kolonial
Pengaruh Belanda: Sistem pendidikan tinggi di Indonesia pada masa kolonial Belanda sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan di Belanda. Gelar doktor yang pertama kali dikenal di Indonesia adalah gelar yang diperoleh dari universitas-universitas di Belanda.

Fokus pada Bidang Tertentu: Pada awalnya, gelar doktor lebih banyak diperoleh dalam bidang-bidang yang terkait dengan kepentingan kolonial, seperti hukum, kedokteran, dan pertanian.

Masa Kemerdekaan
Pendirian Universitas: Setelah Indonesia merdeka, didirikan berbagai universitas negeri dan swasta. Hal ini mendorong perkembangan pendidikan tinggi dan semakin banyak warga negara Indonesia yang memperoleh gelar doktor, baik di dalam maupun di luar negeri.

Fokus pada Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tercermin dalam upaya untuk meningkatkan jumlah doktor di berbagai bidang.

Beasiswa Luar Negeri: Banyak mahasiswa Indonesia yang diberikan beasiswa untuk melanjutkan studi S3 di luar negeri, terutama ke negara-negara maju.

Era Reformasi
Otonomi Perguruan Tinggi: Dengan diberlakukannya otonomi perguruan tinggi, universitas-universitas di Indonesia memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam mengembangkan program studi S3.

Peningkatan Jumlah Program Studi S3: Semakin banyak program studi S3 yang dibuka, baik di bidang ilmu alam, ilmu sosial, maupun humaniora.

Kualitas Penelitian: Terdapat upaya untuk meningkatkan kualitas penelitian di perguruan tinggi Indonesia, yang salah satunya dilakukan melalui peningkatan jumlah doktor.

Tantangan dan Peluang
Kualitas Penelitian: Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan kualitas penelitian yang dilakukan oleh para doktor di Indonesia agar dapat bersaing di tingkat internasional.

Jumlah Doktor: Meskipun jumlah doktor di Indonesia terus meningkat, namun masih perlu ditingkatkan lagi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas.

Kerja sama Internasional: Kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan doktoral di Indonesia.

Secara garis besar, perkembangan gelar doktor di Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai kualitas pendidikan doktoral yang setara dengan negara-negara maju.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan gelar doktor di Indonesia antara lain:

1. Kebijakan pemerintah: Dukungan pemerintah dalam hal pendanaan, beasiswa, dan regulasi sangat penting.

2. Kualitas perguruan tinggi: Fasilitas, tenaga pengajar, dan kurikulum yang berkualitas sangat diperlukan untuk menghasilkan lulusan doktor yang kompeten.

3. Minat masyarakat: Minat masyarakat untuk melanjutkan studi S3 juga menjadi faktor penting.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image