Home > News

Viral Rachel Vennya Diusir dari Vila Mewah di Bali Gara-Gara Mi Instan, Berapa Kali Maksimal Kita Boleh Makan Mi Instan dalam Seminggu?

Rachel Vennya diusir gara-gara membawa mi instan dan memasaknya di dalam villa karena dinilai melanggar aturan.

Rachel Vennya. Selebgram Rachel Vennya viral setelah diusir dari villa di Uluwatu, Bali, yang disewanya seharga Rp25 juta per malam, gara-gara membawa mi instan sendiri.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Selebgram Rachel Vennya viral usai diusir dari sebuah villa seharga Rp25 juta per malam di Uluwatu, Bali. Rachel diusir gara-gara membawa mi instan dan memasaknya di dalam villa karena dinilai melanggar aturan.

Namun Sedulur, kali ini kita tak akan membicarakan soal kasus Rachel Vennya, tetapi soal mi instan yang sudah dianggap menjadi makanan pokok rakyat Indonesia. Rasanya kita sepakat jika mi instan adalah makanan sejuta umat yang menjadi menu favorit anak-anak hingga dewasa.

Cara penyajian yang cepat dan mudah serta rasa yang nikmat membuat mi instan menjadi primadona. Namun, tahukah Sedulur, berapa kali batas maksimal kita makan mi instan dalam satu pekan?

Baca Juga: Anak Kos yang Biasa Makan Mie Instan dan Pegawai Gaji di Bawah UMR Bisa Jadi Penerima Zakat Fitrah

Menurut ahli Gizi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tri Kurniawati, sebaiknya makan mi instan tidak lebih dari dua bungkus dalam seminggu dan tidak dijadikan kebiasaan rutin. Alasannya menurut Tri, mi instan bisa berbahaya bagi kesehatan karena dalam satu porsi mi instan biasanya mengandung lemak dan natrium yang tinggi, namun rendah serat, vitamin dan mineral.

"Pola konsumsi mie instan berpengaruh positif terhadap obesitas abdominal dan hiperkolesterolemia," kata Tri seperti dinukil dari laman um-surabaya.ac.id.

Baca Juga: Cerita Gus Dur Makan Mie Instan di Jepang demi Ngirit Uang Saku

Tri Kurniawati menjelaskan, mi instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food), karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mi yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit.

"Pemenuhan kebutuhan gizi mi instan dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan sumber protein," ujar dia.

Baca Juga: Gaji PNS dan PPPK 2024 Naik, Ini Nominal dan Link Download PP Kenaikan Gaji PNS dan PPPK

Pola konsumsi mi instan mempunyai pengaruh positif terhadap obesitas abdominal dan hiperkoles-terolemia. "Konsumsi mi instan lebih dari 2 bungkus dalam seminggu berhubungan dengan peningkatan sindrom metabolik yang tinggi pada wanita," ujar dia.

Ia berujar, seseorang yang makan mi instan cenderung lebih sedikit makan buah dan sayuran. Tri menegaskan, konsumsi mi lebih baik tidak lebih dari dua bungkus dalam satu minggu dan tidak dijadikan kebiasaan rutin.

Baca Juga: Sultan Yogyakarta Perintahkan Rakyat Masak Sayur Lodeh untuk Hilangkan Wabah Pes, Sekarang Jadi Menu Resepsi Pernikahan Pangeran Abdul Mateen-Anisha

Jika ingin makan mi instan, Tri menyarankan sebaiknya diberikan tambahan sayur dan protein seperti telur, ayam, daging serta sumber protein yang lain. "Waspadai pemakaian mi instan yang dijadikan sebagai lauk atau dimakan hanya dengan nasi. Hal tersebut tidak dianjurkan karena hanya mengandung karbohidrat saja," ucap dia.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image