Home > Sejarah

Gara-Gara Ambisi Soekarno, Banyak Peninggalan Masa Kolonial Belanda Dihancurkan

Soekarno menghancurkan sejumlah peninggalan Belanda, salah satunya trem.

Trem. Soekarno menghapus trem sebagai angkutan umum di Jakarta karena dinilainya sebagai peninggalan kolonialisme. Foto; Dok Republika.
Trem. Soekarno menghapus trem sebagai angkutan umum di Jakarta karena dinilainya sebagai peninggalan kolonialisme. Foto; Dok Republika.

Soekarno Hapus Trem dari Jakarta

Trem bagi Bung Karno dianggap terlalu mengingatkan masa kejayaan Hindia Belanda. Dia menginginkan sebuah transportasi dalam tanah (metro) sebagai ganti trem. Seperti layaknya kereta-kereta bawah tanah di negeri maju. Bahkan, dia tidak memedulikan permintaan wali kota Sudiro agar jangan seluruhnya jaringan trem dibongkar.

Wali kota dari PNI ini minta dipertahankan jaringan Jatinegara – Senen yang padat penumpang. Sementara penggantinya, Gubernur Sumarno menyatakan siap membangun kereta bawah tanah dengan membongkar Stasiun Senen.

Namun ketika trem dihapuskan angkutan umum seperti bus dan oplet tidak dapat menampung penumpang yang makin memadati Ibu Kota. Trem Jakarta merupakan peninggalan Batavia Verkeer Maatchappij (BVM) yang pada 1954 menyerahkan seluruh asetnya pada Pemda DKI.

.

BACA JUGA: Jembatan Keramat di Kramat Kwitang, Trem Uap di Pasar Senen

Jakarta pada masa demokrasi terpimpin adalah kota yang sibuk. Selain AG, setahun kemudian (1963) diselenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) guna menyaingi Komite Olimpiade Internasional. Tamu-tamu asing, termasuk kepala pemerintahan terutama dari negara sosialis banyak berdatangan, dan Soekarno ingin membanggakan Jakarta sebagai kota perjaungan kekuatan NEFO (New Emerging Forces – kekuatan negara-negara anti-Nekolim).

Koningsplein (rakyat menyebutnya Lapangan Gambir) oleh Soekarno telah dirancang menjadi Monumen Nasional (Monas), sebuah tugu yang melambangkan perjuangan rakyat Indonesia dalam membebaskan diri dalam penjajahan. Namun ketika Soekarno merancang Monas, lapangan yang luasnya 100 hektar ini dipenuhi berbagai lapangan dan bangunan.

BACA JUGA: Kemarahan Soekarno Memuncak: Separuh Kekayaan Singapura Berasal dari Kerja Keras Rakyat Sumatra

Lapangan IKADA (Ikatan Atletik Djakarta) yang pada tahun 1950-an menghasilkan pemain-pemain bola terkenal, dihancurkan. Untuk kemudian digantikan dengan Senayan.

Terdapat pula sebuah gedung pertemuan umum dan bioskop Deca Park yang juga harus disingkirkan. Di sini juga terdapat Gedung Pusat Telepon Gambir dan Press Club. Kantor Polisi Komisariat Jakarta Raya yang berdiri sejak masa Belanda dengan nama Hoopbiro dipindahkan ke Kodak Metro Jaya di Semanggi. Sejumlah lapangan bola dan hoki yang terletak di depan balai kota sekarang ini juga digusur.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Jin Kabur Dibacain Ayat Kursi, Setan Lari Dilempar Kursi, Setan Senayan Rebutan Kursi

Proyek Soekarno seperti Monas, Masjid Istiqlal, Gedung Conefo (kini DPR-MPR), dan Wisma Nusantara hanya dapat diselesaikan jauh setelah masa Soeharto berkuasa. Masjid Istiqlal baru selesai 1978, itu pun setelah Soekarno lengser.

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

BACA JUGA: Tranformasi Republika: Dari UGC hingga Demokratisasi Konten

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Download Lagu Gratis tanpa Ribet Pakai FreeMP3Downloders, Ini Caranya

> SssTikTok: Download Video TikTok Mudah dan Gratis tanpa Perlu Instal Aplikasi di HP

> Download GB WA (WhatsApp GB) Gratis Pakai Google Chrome: Banyak Update Fitur-Fitur Seru

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Y2Mate: Download MP3/Lagu Gratis dari YouTube, Aman, Mudah, Cepat tanpa Buang Waktu

> Link Download Minecraft PE 1.19.11 Terbaru: Update Desember 2022, Dijamin Legal

> Link dan Cara Download WhatsApp GB Versi Desember 2022: Gratis, Banyak Fitur Update Menarik

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image