Kejamnya Jepang Saat Jajah Indonesia, Tahanan Ditusuk Besi Panas dan Jadi LGBT di Penjara
Penduduk Jepang di Hindia Belanda
Jauh di masa sebelumnya hubungan Belanda dan Jepang memiliki sejarah yang kompleks. Pada 1899 penduduk Jepang di Hindia Belanda memperoleh kedudukan hukum yang sama dengan orang Eropa. Warga Jepang menjadi satu-satunya kelompok nonEropa yang statusnya disamakan dengan warga Eropa sebagai hasil Perjanjian Dagang 1896.
Sekitar 1900 terdapat sekitar 500 orang Jepang di Hindia Belanda yang mayoritas wanita penghibur. Pada awal masa VOC juga banyak penghibur dari Pulau Dasima (Jepang). Bahkan, Gubernur Jenderal Jacques Specx (1629-1632) pengganti JP Coen memiliki seorang putri bernama Sara, hasil dari kumpul kebo-nya dengan wanita Jepang.
BACA JUGA: Sejarah Gelar Haji di Indonesia, Diberikan Belanda untuk Redam Perlawanan Umat Islam
.
Pada 1940 menjelang Perang Dunia II jumlah orang Jepang meningkat pesat menjadi 8000 orang. Mereka umumnya hidup secara tertutup. Konon banyak yang jadi mata-mata untuk negaranya yang memudahkan penguasa Jepang memperoleh kemenangan pesat ketika menyerbu Hindia Belanda.
Pada awal Perang Dunia II Belanda masih bersikap netral terhadap Jepang. Baru Juli 1941 pemerintah Hindia Belanda menanggalkan sikap netralnya dengan berpihak pada AS (Sekutu) seiring pelaksanaan embargo atas ekspor ke Jepang setelah invasi Jepang ke Indochina Selatan.
BACA JUGA: Kenapa Plat Nomor Jakarta B Bukan J? Ternyata Gara-Gara Tentara Inggris Invasi Hindia Belanda
Pada Januari 1942 balatengara Dai Nippon dengan semangat bushido-nya mulai menyerang Hindia Belanda. Hanya dalam tempo dua bulan (8 Maret 1942) Angkatan Perang Belanda (KNIL) bertekuk lutut.
.
BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Anggota DPR Dipanggil Prof, Dikira Profesor Ternyata Provokator
> 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah
> Wirda Mansur Mimpi Bertemu Rasulullah dan Abu Bakar, Dimarahi karena tak Mau Menghafal Alquran
> Guntur Romli Sebut Pemukul Ade Armando adalah Preman yang Suka Bawa-Bawa Agama
> Pendeta Saifudin Ibrahim Sebut Gus Dur tidak Pernah Sholat
> Berburu Janda Pejabat Belanda di Batavia, Orang Tionghoa Cari PSK di Mangga Besar
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Cak Nun: Yang Mengatur Hujan Bisa Tuhan, Wakil-Wakil Tuhan, atau Makhluk Seperti Jin dan Manusia
> Humor Gus Dur: Biarkan Pendemo Lempari Rumah Soeharto, Paling Kacanya Pecah
> Humor Gus Dur: Deheman Kiai Bikin Santri yang Ketahuan Mencuri Ikan Nyaris Ngompol
> Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta
> Pak AR Ingin Daftar Jadi Mahasiswa Malah Diminta Jadi Dosen Agama Islam
> Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.