7 Fakta Sejarah Banda Neira, Pulau Penghasil Pala yang Bikin Bangsa Eropa Datang Menjajah
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Jangan mati sebelum ke Banda Neira, ucap Sutan Syahrir. Ucapan yang sangat populer itu menggambarkan betapa istimewanya Banda Neira bagi perjalanan sejarah Indonesia. Tak hanya meninggalkan segudang kisah sejarah, keindangan alamnya pun rasanya terlalu sayang untuk dilewatkan seumur hidup.
Banda Neira atau Banda Naira adalah salah satu pulau di gugusan Kepulauan Banda, Provinsi Maluku. Pesona Banda Neira membuatnya terkenal di dunia internasional. Bahkan berkat kekayaan hasil bumi tersebut, seperti buah pala, Banda Neira terkenal sejak abad 16 oleh orang-orang Eropa.
Mau tahu fakta apa saja yang tersimpan rapi di Banda Neira:
1. Penghasil buah pala
Sebenarnya buah pala menjadi berkah sekaligus musibah. Sebab, karena melimpahnya buan pala banyak pedagang dari Eropa, mulai dari Spanyol, Inggris, hingga Portugis, yang datang untuk membeli dengan harga tinggi.
Wajar, Banda Neira disebut sebagai satu-satunya tempat penghasil buah pala di dunia. Namun, petaka datang saat pasukan Belanda tiba dan membantai para penduduk Banda Neira.
2. Dijajah Eropa
Meski bangsa Eropa awalnya datang untuk berdagang, nyatanya tidak berjalan mulus. Kolonialisme pun terjadi di Banda Neira seperti di banyak wilayah di Nusantara. Kekayaan alam melimpah yang dihasilkan Banda Neira membuatnya jadi salah satu wilayah jajahan bangsa Eropa, khususnya Belanda.
Upaya penjajahan yang dilakukan Belanda mendapatkan dukungan dari pedagang Inggris. Inggris yang lebih dulu berdagang dengan penduduk Banda Neira ikut mengipasi perlawanan pada 1609. Hasilnya, penduduk Banda Neira dibantai dan diusir dari kampung halaman karena Belanda ingin memonopoli perdagangan pala.
3. Monumen Parigi Rante
Setelah rakyat Banda Neira dibantai, banyak yang dikirim ke Pulau Jawa untuk menjadi budak. Demi mengenang aksi pembantaian tersebut dibangunlah Monumen Parigi Rante.
4. Benteng Pertahanan
Portugis yang lebih dulu datang untuk berdagang, membangun Benteng Belgica di pulau Neira. Benteng itu dibangun untuk memantau kedatangan musuh.
Saat mendarat di Banda Neira, Belanda yang tidak diterima rakyat pribumi membangun sejumlah benteng sebagai langkah memulai perang. Sejumlah benteng pun didirikan, seperti Benteng Revengie, Benteng Hollandia, dan Benteng Concordia.
5. Bung Hatta dan Syahril Diasingkan ke Banda Neira
Banda Neira menjadi salah satu tempat pengasingan untuk sejumlah pahlawan. Bung HAtta, Sutan Syahrir dan Dr Cipto Mangukusumo pernah dibuang di Banda Neira. Bung Hatta dikirim ke Banda Neira pada 11 Februari 1936 setelah satu sebelumnya dibuang di Boven Digoel, Papua.
6. Mau Ditukar dengan Manhattan
Perang antaran Inggris dan Belanda di Banda Neira berakhir dengan penandatanganan Traktat Breda pada 31 Juli 1667. Salah satu isi traktat menyebut Inggris harus angkat kaki dari Pulau Run, Kepulauan Banda.
Pulau Run akan menjadi milik Belanda, sementara Inggris mendapatkan Nieuw Amsterdam di Amerika Utara yang kini menjadi Manhattan, kota bisnis terbesar di dunia. Sementara Pulau Run tak berkembang menyusul hilangnya eksistensi pala di dunia.
7. Diabadikan di Rp 1.000
Salah satu wilayah yang diabadikan di lembaran rupiah adalah Banda Neira. Pada pecahan Rp 1.000 edisi 2016 terlihat gambar Banda Neira di bagian belakang yang bersanding dengan gambar Tari Tifa dan Bunga anggrek Larat yang juga menjadi identitas dari wilayah Maluku.