Doa Ziarah Kubur, Hukum, Larangan, Adab dan Tata Cara Ziarah Sesuai Sunnah
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Menjelang Bulan Ramadhan, umat Islam di Indonesia punya tradisi ziarah kubur alias nyekar. Selain membersihkan makam, ziarah kubur juga menjadi ajang silaturahim dengan orang tua atau keluarga yang sudah meninggal dunia. Namun, tidak sedikit yang tidak atau belum tahu doa, tata cara, hukum, hingga larangan yang tidak boleh dilakukan saat berziarah.
Majelis Tarjih dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Kitab Jenazah bab Ziarah Qubur (cet. III hlm. 235) menjelaskan mengenai tata cara berdoa di kuburan. Hukum berziarah dapat dilihat dalam dua hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini;
عن بُرَيْدَةَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِى زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَة. [رواه مسلم وابو داود والترمذي وابن حبان والحاكم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat”.” [HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim]
BACA JUGA: Tradisi Jelang Ramadhan: Keramas di Kali Hingga Ziarah Kubur (Nyekar) ke Makam Orang Tua
Di zaman jahiliyah atau jauh dari ajaran agama tauhid, ziarah kubur sempat dilarang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Alasannya karena Rasulullah khawatir ziarah kubur menjadi sarana untuk menyekutukan Allah.
Namun, setelah iman umat Islam semakin kuat, maka Rasulullah membolehkan ziarah kubur. Alasannya karena di dalam ziarah kubur ada manfaat yang sangat besar yaitu dapat mengingatkan kita kepada kematian yang pasti akan mendatangi setiap makhluk, untuk kemudian dapat mendekatkan diri kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala Sang Pengatur segala kehidupan dan kematian.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Ziarah ke Orang Mati Lebih Baik karena Gak Mungkin Nipu
Anjuran itu pun tidak terbatas untuk laki-laki saja. Kaum perempuan diperbolehkan mengikuti ziarah kubur. Lalu amalan apa saja yang boleh dikerjakan ketika berziarah?
1. Meluruskan niat dan tujuan
Semua amal perbuatan itu berawal dari niatnya. Niat ziarah kubur adalah untuk mendoakan ahli kubur sekaligus sebagai sarana mengingat kematian. Karena itu jangan sampai melakukan hal yang dilarang seperti meminta-minta kepada ahli kubur.
2. Ucapkan salam kepada ahli kubur
Ketika Sedulur memasuki area pemakaman, Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk mengucapkan salam dan mendoakan. Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tiap malam gilirannya, pergi ke Baqi’ pada akhir malam, dengan ucapannya: “Assalamu’alaikum dara qaumin mukminin wa atakum ma tu‘aduna ghadan muajjalun, wa inna insya Allahu bikum lahiqun. Allahummaghfir li ahli Baqi’il Gharqad” (Semoga keselamatan bagi kamu sekalian wahai negeri kaum yang beriman, dan akan datang apa yang dijanjikan kepada kamu sekalian dengan segera. Dan sesungguhnya kami, dengan izin Allah akan menyusul kamu sekalian. Yaa Allah ampunilah penghuni Baqi’ al-Gharqad (nama kuburan)”.” [HR. Muslim]
BACA JUGA: Bayar Utang Puasa Ramadhan atau Puasa Sunnah Syawal Dulu?