Mengenang Peristiwa Kudatuli, Perebutan Kekuasaan PDI antara Suryadi dan Megawati, Rekayasa Orba?
KERUSUHAN DUA PULUH TUJUH JULI (KUDATULI)
Namun sejak awal terbentuk PDI terus diwarnai konflik internal. Intervensi pemerintah Orba kian memperuncing situasi di dalam tubuh PDI. Demi mengatasi konflik, Megawati Soekarnoputri diusung menjadi ketua umum PDI.
Sebagai anak kedua dari Soekarno, Megawati tidak mendapatkan restu dari Soeharto. Pak Harto saat itu menerbitkan larangan mendukung Megawati dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur yang berlangsung pada 2--6 Desember 1993.
BACA JUGA: Cristiano Ronaldo Kumpul Kebo, Arab Saudi Masa Bodo?
Larangan Soeharto itu tidak sejalan dengan peserta KLB di Surabaya. Megawati lalu secara de facto dinobatkan sebagai ketua umum DPP PDI periode 1993-1998. Pada Musyawarah Nasional (Munas) PDI yang digelar di Jakarta, 22-23 Desember 1993, Megawati dikukuhkan sebagai Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI secara de jure.
Meski Megawati sudah duduk di kursi ketua umum, konflik internal di PDI nyatanya belum juga reda. Konflik terus terjadi hingga digelarlah Kongres pada di Asrama Haji Medan pada 22-23 Juni 1996. Di tengah-tengah Kongres, atau tepatnya pada 20 Juni 1996 para pendukung Megawati melakukan unjuk rasa hingga bentrok dengan aparat keamanan yang menjaga kongres.
BACA JUGA: Dinilai Sukses Tumpas PKI, Senyum Soeharto Jadi Sampul Majalah TIME Tahun 1966
Konflik internal di PDI membuat pemerintah Orba turun tangan. Presiden Soeharto pada 15 Juli 1996 mengukuhkan Suryadi sebagai ketua umum DPP PDI.
Namun kubu Megawati melawan keputusan pemerintah tersebut. Pada 27 Juli 1996 pendukung Megawati menggelar Mimbar Demokrasi di halaman kantor DPP PDI, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Mengapa Soekarno Ngotot Ingin Membangun Monas?
Saat itu muncul rombongan berkaus merah dari kubu Suryadi. Bentrokan pun tak terhindarkan, kubu Megawati dengan kubu Suryadi saling serang. Peristiwa tersebut dikenal dengan Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli atau disingkat menjadi Peristiwa Kudatuli.
Peristiwa itu membuat PDI hancur lebur. Di bawah pimpinan Suryadi, PDI hanya memperoleh 11 kursi DPR.
BACA JUGA: Pengalaman Menjadi Wartawan Istana, Bertemu Soekarno dan Soeharto
PDI bangkit pascatumbangnya Presiden Soeharto dan Orba, lahirlah PDIP...