Nama Kota Tua Diganti Jadi Batavia: Ini Pintu Kecil Menuju Benteng Batavia Zaman Belanda
Dalam foto terlihat jembatan yang menghubungkan Jl Pintu Kecil-Jl Toko Tiga-Pintu Besar yang sudah diberi beton. Sedang jalannya sudah beraspal. Di atas jembatan terlihat sebuah sado atau delman tengah melintas. Di Kali Krukut yang kala itu masih lebar tampak sebuah perahu membawa barang dagangan. Kala itu angkutan di Jakarta di dominasi oleh perahu dan kendaraan berkuda.
Rumah-rumah yang terletak di tepi sungai Krukut, tampak seperti layaknya rumah-rumah di negeri leluhur mereka. Rumah tradisional dengan atap gentengnya yang di bagian atas agak runcing, kini sudah hampir hilang di kawasan Pecinan alias Glodok.
BACA JUGA: Setiap 31 Agustus Rakyat Batavia Rayakan Ulang Tahun Ratu Belanda Wilhelmina
Jl Pintu Kecil, Jl Pintu Besar dan Jl Toko Tiga hingga kini tetap merupakan kawasan komersial yang penting di Glodok. Daerah ini sejak abad ke-18 oleh Belanda dijadikan daerah hunian untuk para pedagang Tionghoa dan sekaligus sebagai rumah tinggal.
Dahulu Jl Toko Tiga, orang Tionghoa menyebutnya Sha Keng Tho Kho. Pada pertengahan abad ke-19 di kawasan ini hidup Oey Tambahsia, seorang playboy Betawi. Dia mendapatkan warisan yang konon tidak habis sampai tujuh turunan. Dengan wajahnya yang tampan dan masih muda belia dia menghambur-hamburkan uangnya di meja judi.
BACA JUGA: Hukuman Mati di Kota Tua, Dipancung Hingga Digantung
Untuk memuaskan nafsunya, play boy ini menggunakan uangnya untuk menggaet wanita, tidak peduli istri orang. Terhadap pesaing-pesaingnya ia menjadi pembunuh berdarah dingin. Memelihara sejumlah selir yang ditempatkan di tempat pelesiran Ancol, Jakarta seperti cerita 1001 malam.
Dia dijatuhi hukuman mati di tiang gantungan di alun-alun Balai Kota (kini Museum Sejarah DKI Jakarta Jl Fatahillah). Dia mati dalam usia 31 tahun meninggalkan seorang balita.
BACA JUGA: Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati, Teringat Hukuman Mati di Batavia: Dari Digantung Hingga Dipancung
.
TONTON VIDEO PILIHAN:
.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.