Home > Sejarah

Di Masa VOC Berkuasa, Tak Ada Ampun Bagi Pembunuh, Hukumannya Mati Digantung

Eksekusi hukuman gantung terakhir terhadap seorang perampok bernama Tjoe Boen Tjeng terjadi di tempat ini pada 1896

Dalam gambar terlihat di tengah alun-alun disiapkan tiang gantungan dengan sebuah tangga bambu. Di bawahnya samar-samar terlihat seorang narapidana yang berpakaian putih-putih dengan bagian muka tertutup juga dengan kain putih. Berdiri di tangga seorang algojo dan begitu tambang ditarik maka tercekiklah si pidana mati. Di bagian kiri dengan baju hitam-hitam tampak sejumlah pengawal penjara.

Mereka yang ditahan karena perkara sipil, diharuskan membawa makanan atau minta makanan yang dikirim dari luar. Seperti juga masa kini, para sipir penjara sering meminta ‘uang rokok’ supaya mengizinkan makanan yang dikirim itu benar-benar disampaikan pada yang bersangkutan.

BACA JUGA: Ratu Inggris Wafat, Teringat Kesegaran Es Cendol Elizabeth Bandung

Sejak zaman VOC jabatan sipir dianggap basah. Apalagi sekarang ini penjara menjadi tempat transaksi narkoba. Dan banyak tuduhan orang dalam ikut bermain. Seperti kasus koruptor legendaris Eddy Tansil yang menilep uang negara ratusan miliar pada masa Pak Harto. Ia berhasil melarikan diri berkat ‘jasa’ seorang petugas penjara Cipinang.

Dalam ‘Cerita si Conat’, seorang kepala perampok yang hidup pertengahan abad ke-19, pengarang FDJ Pangemanan menulis saat-saat ia menjalani hukuman mati di alun-alun Rangkasbitung, Banten, pada 5 April 1855. Eksekusi disaksikan ribuan orang yang memenuhi alun-alun. Dan setelah si Conat naik tangga gantungan, semua orang bersorak dan berteriak. ”Conat! Selamat jalan.”

BACA JUGA: Yang Musnah di Warung Buncit: Peternakan Sapi, Kebun Belimbing, Sampai Pedagang Kerak Telor

Kalau sekarang banyak perampok setelah keluar dari penjara mereka mengulangi lagi perbuatan kejinya akibat hukuman yang tidak berat. Berlainan di zaman VOC, kejahatan dengan melakukan perampokan tidak ampun lagi dijatuhi hukuman mati atau hukuman kerja paksa puluhan tahun dengan kaki dirantai.

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> GP Ansor Bantah Anggota Banser Lecehkan Tsamara Amany: Fotonya Dicatut

> Humor Gus Dur: Pastor Lega Dikira Gak Jadi Diterkam Harimau, Ternyata Harimaunya Lagi Baca Doa Makan

> Sempat Tantang Novel Bamukmin Duel, Denny Siregar: Gak Jadi Deh, Gw Males Bulan Puasa Berantem

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image