Home > Sejarah

3 September 1985, Wafatnya KH Abdullah Syafi'ie Ulama Betawi Getol Perangi Kesyrikan

KH Abdullah Syafii adalah sosok ulama yang keras kepada pemimpin zalim tetapi lembut kepada anak yatim.

 KH Abdullah Syafi'ie. Ulama Betawi KH Abdullah Syafi'ie meninggal dunia pada 3 September 1985. Foto: IST.
KH Abdullah Syafi'ie. Ulama Betawi KH Abdullah Syafi'ie meninggal dunia pada 3 September 1985. Foto: IST.

Menurut KH Abdul Rasyid, ayahnya banyak mendorong generasi muda Islam untuk maju. Dengan mengajak dan memperkenalkan mereka diberbagai pengajian dan majelis taklim. Diantara dai muda yang dibinanya itu kemudian menjadi mubaligh-mubaligh handal.

Kyai Abdul Rasyid mengumpamakan ayahnya sebagai salah satu dari ulama Betawi yang ‘membabat hutan jahiliyah’. Karena ketegasannya dalam ber- amar makruf nahi munkar. Bahkan, pada usia muda, dengan mengendarai sepeda motor mendatangi berbagai pelosok kampung di antero Jakarta.

BACA JUGA: Sekarang Wayang Haram, Dulu Judi dan Prostitusi Dilegalkan

Ketika gubernur Ali Sadikin pada akhir 1960-an menggelar judi hwaa hwee, Abdullah Syafi’ie habis-habisan menentangnya. Hal yang sama juga dilakukan terhadap aliran kepercayaan, yang ketika itu hendak dilegalkan sebagai bagian dari agama. Almarhum tanpa mengenal ampun melabrak ketika RUU Perkawinan hendak disahkan, karena dianggap melanggar kaidah-kaidah agama. Menghadapi berbagai tantangan dalam berdakwah, termasuk backing-backingan, tidak membuatnya jera. Karena ia paling tidak senang melihat perbuatan zalim dan syirik.

Seperti juga ulama Betawi lainnya, almarhum tidak suka mengungkit-ngungkit apalagi harus saling bertengkar sesama umat dalam soal-soal khilafiah. Bagi beliau yang paling penting ialah bagaimana membuat orang beribadah dan bertakwa.

BACA JUGA: Operasi Petrus Berantas Begal dan Preman: Mayat Dikarungin dan Mengambang di Sungai

Dikenal sebagai orang yang berhati lembut, ia selalu berseru agar orang berpunya mau menyantuni sebagian hartanya untuk kaum dhuafa dan yatim-piatu. Dia sendiri pada 1978 membangun pesantren khusus untuk yataama dan masakin, tanpa bayar di Jatiwaringin, Bekasi.

Setidaknya, menurut KH Abdul Rasyid, sudah 350 yatim piatu yang mendapat bantuan dana dari As-Syafi’iyah. Di samping bantuan berupa beras, pakaian, dan uang kepada para dhuafa.

BACA JUGA: Kata Ente Ane dalam Budaya Betawi yang Viral Gara-Gara Jindan Penantang Pesulap Merah

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

.

JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> Humor Gus Dur: Jenderal Orba Menang Lomba Tebak Umur Mumi, Caranya Dipukulin Sampai Ngaku Sendiri

> Sejarah Sumpit yang Diharamkan Dipakai Umat Islam untuk Makan

>Tak Perlu Pakai Pawang, Begini Cara Muhammadiyah Cegah Hujan

> Pawang Hujan Mandalika, Ustadz Khalid Basalamah: Pawang Hujan Itu Dukun, Haram Hukumnya dalam Islam

> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image