Kemenkominfo tak Blokir Situs Judi, Gubernur Ali Sadikin Malah Pernah Legalkan Judi di Jakarta
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Kemenkominfo sedang disorot menyusul keputusan memblokir 11 situs game, sementara situs judi online masih bisa diakses. Jakarta pada pertengahan 1960-an pernah menjadi surga bagi para penjudi setelah Gubernur DKI Ali Sadikin melegalkan judi dan prostitusi. Pemasukan dari judi dan prostutisi pun dipakai Ali Sadikin untuk membangun Jakarta.
Kebijakan kontroversial itu tentu saja mendapatkan respon negatif dari banyak pihak, terutama umat Islam. Ali Sadikin bercerita jika keputusan melegalkan judi dan prostitusi menyusul tuntutan membangun Jakarta yang masih tertinggal. Kondisi Jakarta saat itu sangat minim akan dana pembangunan.
“Saya akan menertibkan perjudian itu. Dari judi, saya akan pungut pajak,” kata Ali dalam buku “Bang Ali: Demi Jakarta 1966-1977” karya Ramadhan KH. Keputusan itu diambil setelah Ali Sadikin dia berkonsultasi kepada Sekretaris Daerah DKI Jakarta Djumadjitin tentang aturan pajak judi.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Yang Belain Wayang Mungkin Hanya Ingin Gaduh
Dari Djumadjitin, Ali mengetahui pemerintah daerah bisa memungut pajak atas izin perjudian berdasarkan aturan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1957. Ia juga membangun membangun Kompleks lokalisasi pelacuran di Kramat Tunggak agar praktik prostitusi terpusat dan tidak menyebar di jalan-jalan.
Keinginan besar membangun Jakarta, membuat gubernur yang disapa Bang Ali itu melanggar semua rambu-rambu norma agama, etika, dan kemasyarakatan. Hasil berbanding sejalan dengan banyaknya tekanan. Kas DKI Jakarta mendapatkan dana segar dari dua dunia hitam tersebut hingga Rp 20 miliar per tahun.
BACA JUGA: Gubernur Surjadi Soedirdja, Calon Dalang Wayang yang Ditakuti Preman
Bang Ali yang memimpin Jakarta dari 1966 sampai 1977 itu lalu menggunakan uang tersebut untuk membangun jalan, puskesmas, dan gedung sekolah dan sebagainya. Ali mengaku jika alasannya melegalkan judi dan prostitusi karena anggaran yang dimiliki Jakarta kecil.
"Saya melegalkan judi karena pemda tak punya anggaran cukup. Padahal saat itu butuh banyak uang untuk membangun sekolah, puskesmas, dan jalan," kata Ali Sadikin yang mengesahkan judi lotto sampai hwa-hwe.