Home > Sejarah

Nama-Nama Kampung Batavia yang Hilang, dari Jaga Monyet Sampai Kampung Jagal

Beberapa kampung kini sudah hilang karena berganti nama atau dibangun proyek.

Pintu Besar kala itu bernama Nieuwpoort Straat. Ada Oost Nieuwpoort Straat (Pintu Besar Timur), Binnen Nieuwport Straat (Pintu Besar Utara), Binnen Niuwport West (Barat) dan Zuid Nieuwport Straat (Pintu Besar Selatan). Di selatannya terdapat Pintu Kecil yang dikenal dengan sebutan Diestpoort, arti pintu kecil dalam Belanda.

Antara Pintu Kecil dan Pancoran, terdapat Jl Toko Tiga. Di sini terdapat Kali Krukut yang dulu sangat penting bagi transportasi barang dan kebutuhan pokok dari pedalaman ke Batavia.

BACA JUGA: Megahnya Gerbang Amsterdam di Batavia pada Zaman Kuda Gigit Besi

Sejak empat abad lalu, di kawasan Pintu Kecil Glodok ini, para tauke sudah sangat berperan dalam hampir semua aspek perdagangan, distribusi, dan pertanian di Batavia. Rumah-rumah tua bergaya Cina masih banyak terdapat di sini. Sayangnya, rumah-rumah yang dilindungi keberadaannya sebagai cagar sejarah, ketika terjadi kerusuhan Mei 1998, banyak yang dibakar dan dirusak.

Waktu itu, Belanda banyak membangun pos jaga di Batavia. Di antaranya di gedung BTN Harmoni. Ketika pos jaga ini didirikan banyak monyet. Maka muncullah nama Jaga Monyet. Sekarang jadi Jl Suryopranoto.

BACA JUGA: Kisah 300 Tahun Makam Keramat Pangeran Jayakarta Disembunyikan di Jatinegara Kaum

Pada pendudukan Jepang di Jaga Monyet terdapat markas Pembela Tanah Air (Peta). Ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI, pasukan ini turut mengawal. Mereka berbaris menuju Jl Pegangsaan Timur, rumah kediaman Bung Karno yang jaraknya sekitar 5 km.

× Image