Pasar Kambing di Tanah Abang Sudah Ada Sejak Zaman Si Pitung
Ketika pasar diremajakan, para pedagang kambing yang umumnya warga Betawi sempat menghilang. Kemudian mereka ditempatkan di pinggir Kali Krukut, di belakang pasar.
Menurut Zainal Ali salah satu pedagang yang sudah tiga generasi berdagang kambing di Pasar Tanah Abang, kini para pedagang kambing tidak punya tempat khusus lagi. Akibatnya, sekarang mereka pating semrawut karena lokasinya yang terpencar-pencar.
BACA JUGA: Orang Arab Panggil Jamaah Haji Indonesia "Siti Rahmah" Ternyata Bentuk Penghormatan
Ada yang menggelar kambing dagangannya di Jl Sabeni, di sepanjang Jl KH Mas Mansyur hingga Kali Malang, dan banyak juga yang berdagang di depan proyek PD Pasar Jaya. Padahal, sejak peremajaan pasar pada 1984, sudah ada kesepakatan akan disediakan tempat untuk para pedagang kambing.
”Kita tidak tahu, selesai pembangunan sekarang ini, kami akan dikemanakan,” ujar kakek beberapa orang cucu, yang juga menjadi pengurus Masjid Al-Husna di kawasan Tanah Abang.
BACA JUGA: Cobain MP3 Juice untuk Download Video YouTube Jadi MP3 (Lagu): Mudah, Cepat, dan Aman
Kita sengaja mengangkat masalah pedagang ini karena mereka sejak turun-temurun sudah berdagang kambing di pasar ini–yang menurut Zainal, keberadaannya tidak terlalu jauh dengan dibangunnya Pasar Tanah Abang. Ia sendiri sudah berjualan kambing sejak usia belasan tahun, seperti juga ayah, paman, dan kakeknya. ”Boleh disebut mereka berdagang kambing sebelum zaman Si Pitung,” ujarnya serius.
Setiap tahun para pedagang kambing resah... Baca di halaman selanjutnya.