Jangan Sembarangan Mengeraskan Bacaan Aamiin Saat Sholat Jamaah di Masjid-Masjid India
KURUSETRA -- Salam Sedulur... New Delhi, ibu kota India memiliki populasi Muslim terpadat di utara Negeri Hindustan. Mayoritas umat Islam di India mengikuti Imam Abu Hanifah atau Mahzab Hanafi.
Bagi umat Islam, perbedaan mahzab terkadang membuat praktik ibadah berbeda. Meski secara kaidah fiqih tetap sama. Seperti ibadah sholat yang terkadang terdapat perbedaan, baik dari segi gerakan, atau pengucapan "aamin" ketika selesai membaca Al-Fatihah.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: PM India Tertawa Ada Orang Kencing di Pinggir Jalan Moskow, Ternyata Dubes India
Seperti pengalaman Mohd. Agoes Aufiya, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) India. Agoes bercerita ketika sholat Maghrib, Isya, atau Subuh berjamaah.
Seperti dinukil dari Muhammadiyah.or.id, Agoes berkata, sudah menjadi kebiasaan Muslim Indonesia ketika salat berjamaah yang bacaan Surah Al-Fatihah imamnya jahr (keras), sebagai makmum tentu akan menjawabnya dengan "aamiin" yang keras pula.
BACA JUGA: Karena Kurang Biaya, Pemerintah Hindia Belanda Batalkan Rencana Pemindahan Ibu Kota
“Jadi ketika mahasiswa Indonesia itu Sholat Maghrib berjamaah itu biasanya di-jahr-kan. Surah Al-Fatihahnya dibaca nyaring dan jelas. Nah diujungnya itu kalau di Indonesia kita keras jawab aamiin. Tapi kalau di Mahzab Hanafi tidak dibaca keras, namun waktu itu mahasiswa Indonesia membacanya dengan keras,” kata Agoes merawikan.