Home > News

Mengapa Seseorang Bisa Mengidap Buta Warna Parsial?

Buta warna parsial biasanya terjadi saat salah satu anggota keluarga memiliki kelainan pada fotopigmen.

Ada dua golongan buta warna parsial. Pertama kesulitan membedakan warna pada gradasi merah-hijau, kedua sulit membedakan warna biru-kuning. Ketika pengidap kesulitan membedakan warna merah-hijau, kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya fungsi sel kerucut merah atau kerucut hijau.

Buta warna merah-hijau terbagi menjadi beberapa macam:
> Deuteranopia, yaitu ketika pengidap melihat warna merah menjadi kuning kecoklatan dan warna hijau menjadi krem.
> Protanopia, yaitu ketika pengidap melihat warna merah tampak hitam, warna jingga dan hijau akan terlihat kuning, dan sulit membedakan warna ungu dan biru.
> Protanomali, yaitu ketika pengidap melihat warna jingga, merah, dan kuning tampak lebih gelap menyerupai warna hijau.
> Deuteranomalia, yaitu ketika pengidap melihat warna hijau dan kuning menjadi kemerahan, dan sulit membedakan warna ungu dan biru.

Sementara itu, buta warna biru-kuning terbagi menjadi dua macam, yaitu:
> Tritanomali, yaitu ketika pengidap melihat warna biru tampak lebih hijau, serta sulit membedakan kuning dan merah.
> Tritanopia, yaitu ketika pengidap melihat warna biru lebih tampak hijau dan warna kuning tampak menjadi ungu atau abu-abu muda.

BACA JUGA: Hari Tanpa Tembakau, Cak Nun: Larang Tembakau Aku Adukan ke Penciptanya, Tuhan Engkau Diharamkan

Manusia sejak lahir sudah kenal dengan warna-warna di sekitarnya. Karena itu, sebagian besar pengidap buta warna parsial tak menyadari jika mereka mengalami gangguan tersebut.

Buta warna parsial yang diwariskan melalui genetik keluarga tidak dapat disembuhkan, karena tidak mungkin menggantikan sel kerucut pada retina. Namun, jika buta warna parsial terjadi karena efek samping mengonsumsi obat-obatan tertentu, ada kemungkinan sembuh. Guna mengatasi masalah tersebut, pengidap buta warna parsial dapat menggunakan lensa kontak yang dapat membantu membedakan warna.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image