Mengapa Seseorang Bisa Mengidap Buta Warna Parsial?
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Kabar dicoretnya Fahri Fadillah Nur Rizky (21 tahun) menjelang pendidikan bintara Polri melahirkan berbagai spekulasi seperti karena kalah dari orang titipan. Padahal, Fahri telah dinyatakan lolos seleksi dengan ranking ke-35 dari ribuan pendaftar. Namun, Polda Metro Jaya menyatakan Fahri ternyata tidak lolos karena buta warna parsial, yang mana hal ini baru diketahui ketika tim Mabes Polri melakukan supervisi. Apa itu buta warna parsial?
Buta warna merupakan kondisi saat kualitas penglihatan terhadap warna berkurang sehingga pengidapnya akan sulit membedakan tertentu. Namun, pengidap buta warna dapat melatih diri dalam beradaptasi, sehingga dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan normal.
BACA JUGA: Humor Betawi: Engkong Ali Panggil Istrinya Sayang, Kirain Romantis Gak Taunya Lupa Nama Bininya
Sementara buta warna parsial adalah jenis buta warna yang paling umum dialami. Pengidap buta warna akan memiliki pandangan yang berbeda tentang warna serta tidak dapat membedakan beberapa warna tertentu.
Buta warna parsial biasanya terjadi saat salah satu anggota keluarga memiliki kelainan pada fotopigmen. Yakni molekul yang bertugas dalam mendeteksi warna dalam sel-sel pada retina.
BACA JUGA: Muhammadiyah Memang tidak Tahlilan, Tapi tak Melarang Membaca Tahlil
Buta warna parsial disebabkan beberapa hal, seperti faktor keturunan, paparan zat kimia berbahaya, atau cedera fisik pada beberapa area tubuh, seperti mata, saraf penglihatan, bagian otak yang bertugas memproses informasi warna. Katarak dan faktor usia juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami buta warna.