Bendera LGBT di Inggris, Teringat Pidato Soekarno: Amerika Kita Setrika, Inggris Kita Linggis!
Pada 20 Januari 1965 Bung karno menarik Indonesia dari keanggotaan PBB. Itu karena ketidakbecusan PBB dalam menangani persoalan anggotanya termasuk konflik Indonesia-Malaysia.
“Malaysia kita ganyang. Hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu," kata Sukarno saat Indonesia berkonfrontasi dengan di negara boneka bernama Malaysia.
BACA JUGA: Humor: Soekarno Otak Kanan Besar, Habibie Otak Kiri Besar, Gus Dur Sama Besar Tapi Suka Gak Nyambung
Bagi sebagian kepala negara, langkah Bung Karno keluar dari PBB dianggap nekat. Tapi Bung Karno membuktikan jika Indonesia mampu berdikari. Bahkan, Sukarno membentuk Converensi kekuatan baru (Converence of new emerging force/Conefo).
Conefo dibentuk Sebagai alternatif persatuan bangsa bangsa selain PBB pada 1966. Langkah tegas Bung Karno langsung mendapat dukungan banyak negara khususnya Asia, Afrika, Amerika Selatan bahkan sebagian Eropa.
BACA JUGA: Jenderal Soedirman Marah Soekarno tak Mau Ikut Berperang pada 1 Maret 1949
Sebagai tandingan Olimpiade, Bung Karno bahkan menyelenggarakan Ganefo (Games of the new emerging forces) di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga itu tak main-main. Bahkan diikuti 2.250 atlet dari 48 negara Asia, Afrika dan Amerika Selatan dan diliput 500 wartawan asing.