Jaringan Yahudi Internasional Bangun Rumah Setan di Indonesia
Warga Yahudi sudah sejak masa kolonial Belanda banyak berdiam di Indonesia. Pada abad ke-19 dan 20 serta menjelang Belanda hengkang dari Indonesia ketika dilakukan pemutusan hubungan diplomatik tahun 1957 karena soal Irian Barat (Papua), ada sejumlah Yahudi yang membuka toko-toko di Noordwijk (Jl Juanda) dan Rijswijk (Jl Veteran), dua kawasan elite di Batavia. Mereka adalah pedagang tangguh yang menjual berlian, emas, intan, perak, jam tangan, kacamata, dan berbagai komoditas lain.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Tak Apa-Apa TNI AL Gak Bisa Berenang, Tentara Angkatan Udara Saja Gak Bisa Terbang
Jaringan Yahudi Freemason pertama kali muncul di Batavia pada 1736 oleh seorang petinggi VOC, Jacobus Cornelius Matheus Radermacher, dan enam orang pengikutnya. Kemudian, berkembang khususnya orang Belanda dan Eropa yang berdarah Yahudi. Kebanyakan berasal dari kalangan petinggi militer dan sebagian lagi para pengusaha Yahudi.
Satu dari sekian doktrin yang dengan kuat diajarkan dalam persaudaraan Freemason adalah sikap mereka pada agama. Mereka anggap semua agama sama yang kini dikenal dengan istilah pluralisme, tulis Herry Nurdi dalam “Jejak Freemason & Zionis di Indonesia”.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.