Polemik Sholat Id di JIS dan Sejarah Sholat Id di Lapangan
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Hari Raya Idul Fitri 2022 berlangsung serentak, baik Muhammadiyah, NU, atau pun pemerintah. Sholat Id pun digelar di sejumlah masjid dan lapangan terbuka, termasuk di Jakarta International Stadium (JIS). Lantas, sejak kapan umat Muslim menyelenggarakan Sholat Idul Fitri dan Idul Adha di lapangan, dan siapa yang mempopulerkan sholat di luar bangunan masjid?
Diketahui, Muhammadiyah adalah yang pertama kali memperkenalkan salat di tanah lapang. Pada mulanya, gagasan seperti ini tidak lazim dilakukan. Meski pada awalnya ada pertentangan, praktik salat di tanah lapang telah diterima sebagai sesuatu yang lumrah.
BACA JUGA: Daftar Negara Pemenang Thomas Cup: Indonesia Menuju Gelar Juara ke-15
Seperti dinukil dari situs Muhammadiyah.or.id, Haedar Nashir dalam Muhammadiyah Gerakan Pembaruan (2010) mencatat pelaksanaan Salat Id di lapangan untuk ‘pertama kali’ dilakukan Muhammadiyah pada 1926 dengan berlokasi di alun-alun utara Keraton Yogyakarta. Haedar menulis Kiai Ahmad Dahlan yang wafat pada 1923 itu telah berusaha memahamkan umat Islam agar mengikuti Sunnah Nabi Saw dengan Salat Id di lapangan terbuka.
Pada masa itu umat muslim Indonesia yang mayoritas bermazhab fikih Syafi’i memang melaksanakan Salat Id di masjid atau imam di dalam masjid. Alasannya, karena sholat di dalam masjid lebih utama.
BACA JUGA: Germo Portugis Pasok Cabo ke Batavia, Banyak Pejabat Belanda Jadi Pelanggannya