Home > Sejarah

Kampung Dramaga Bogor Dulunya Pelabuhan Penting Kerajaan Pakuan Pajajaran

Di bawah jembatan Cihideung Udik dekat kampus IPB pada masa Kerajaan Pakuan Pajajaran terdapat pelabuhan penting.
Lukisan Dramaga Bogor. Di bawah jembatan Cihideung Udik dekat kampus IPB pada masa Pakuan Pajajaran terdapat pelabuhan penting. Foto: IST.
Lukisan Dramaga Bogor. Di bawah jembatan Cihideung Udik dekat kampus IPB pada masa Pakuan Pajajaran terdapat pelabuhan penting. Foto: IST.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Bukan saja pendatang, orang Bogor sendiri sulit menjelaskan mengapa kampung di mana berdiri Kampus IPB (Institut Pertanian Bogor) bernama Dramaga, alias pelabuhan. Hingga banyak yang bertanya-tanya kalau dermaga mana lautnya?

Tidaklah dapat mereka bayangkan di bawah jembatan Cihideung Udik dekat kampus IPB pada masa Pakuan Pajajaran terdapat pelabuhan penting. Di pelabuhan inilah arus barang dibawa dengan prau (perahu). Komoditasnya terdiri dari lada, kopi dan kapulaga. Komoditas-komoditas ini melalui kali Cihideung dibawa ke Sunda Kalapa.

BACA JUGA: Humor Gus: Cinta Sejati Seperti Tarawih Mampu Bertahan Sampai 23 Rakaat, Tapi Mas Saya Muhammadiyah

Di Kampung Dermaga, Bogor sejak 1 September 1963 berdiri Institut Pertanian Bogor (IPB). Kampung ini letaknya di barat laut kota Buitenzorg (Bogor). Johannes Rach, seorang perwira dan juga pelukis VOC mengambil gambar kampung Dermaga pada 1772 saat mengikuti perjalanan Gubernur Jenderal Van der Parra meninjau kegiatan arus barang komoditas di Dermaga.

Gubernur Jenderal sendiri bersama istrinya dalam gambar ini tampak tengah dipayungi saat menuju Dermaga Kali Cihideung. Kala itu angkutan di dominasi melalui air (sungai).

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Perbedaan Muhammadiyah-NU, Muhammadiyah Ajarannya Merujuk ke Rasulullah, NU Ya Sama

Dalam gambar tampak sepasukan tentara dengan memegang lembing berbaris siap memberi hormat kepada gubernur jenderal dan rombongan. Di belakangnya tampak sejumlah kapal layar dengan empat bendera (Belanda): merah, putih dan biru tengah merapat di kali Cihideung. Inilah yang menyebabkan kawasan ini dinamakan Dermaga sampai sekarang.

× Image