Pertamax Naik, Teringat Lirik BBM Naik Tinggi Susu Tak Terbeli di Lagu Galang Rambu Anarki Iwan Fals
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik darah setelah menterinya tidak ada penjelasan dari menterinya soal tingginya harga minyak goreng dan naiknya harga Pertamax. Benar, Sedulur, harga jual Pertamax di SPBU Pertamina naik dari Rp 9.000 menjadi Rp12.500 per liter dimulai sejak 1 April 2022 yang tentu saja membuat rakyat menjerit.
Tingginya harga Pertamax membuat masyarakat pun beralih menggunakan Pertalite yang dijual Rp7.650 per liter. Dengan sangat langkanya Premium di pasaran, membuat Pertalite menjadi alternatif masyarakat mengisi bahan bakar.
Kemarahan Presiden Jokowi pun wajar, mengingat daya beli masyarakat belum pulih setelah dihajar pandemi. Apalagi seperti yang sudah-sudah, kenaikan BBM sudah pasti merembet kepada kenaikan harga-harga lainnya, terutama bahan pokok.
Nah Sedulur, setiap kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah sebenarnya sudah pasti ada yang mengkritik. Mulai dari Orde Baru, sampai yang fenomenal adalah tangisan Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani saat Presiden SBY menaikkan harga BBM.
Di era Orde Baru, kritik kenaikan BBM kepada pemerintah tentu saja tidak leluasa seperti sekarang. Tapi, kritik kepada pemerintah kerap dilakukan di ruang-ruang publik lainnya, seperti lewat seni. Musisi Iwan Fals adalah sosok yang paling berani menyuarakan ketidaksukaannya kepada keputusan pemerintah Orde Baru saat itu.
Lewat lagu berjudul "Galang Rambu Anarki" yang merupakan nama putra sulungnya, Iwan Fals tidak hanya menyentil, tetapi menampar wajah rezim yang menaikkan harga BBM sehingga menyesarakan rakyat, menyenseng, menyesengrasakan rakyat. Maaf typo, saya ulangi ya, biar tidak diketawai, menyesengrakan rakyat, menyesengsarakan, menyesengsarakan rakyat.
Tengok penggalan di lirik di dalam lagu tersebut "Galang Rambu Anarki, ingatlah tangisan pertamamu ditandai BBM membumbung tinggi. Maafkan kedua orang tuamu, kalau tak mampu beli susu. BBM naik tinggi, susu tak terbeli, orang pintar tarik subsidi, mungkin bayi kurang gizi."
Iwan Fals menjelaskan, lagu yang termuat di album bertajuk "Opini" yang diliris pada 1982 silam itu bercerita mengenai kelahiran putranya yang kala itu bertepatan dengan tahun baru 1 Januari 1982, sekaligus kenaikan harga BBM.
Layaknya bapak yang antusias menunggu kelahiran anak pertamanya, juga dialami Iwan Fals. "Saya sebagai keluarga muda, dapat anak pertama itu cukup belingsatan juga saat menyambut keberadaannya, tapi alhamdulillah lancar semua," kata Iwan Fals dalam program Ngalor Ngidulnya Iwan Fals di YouTube Iwan Fals Musica.
Sebenarnya Iwan ingin mengabadikan momen kelahiran Galang lewat foto atau video. Namun, hal itu tidak kesampaian karena saat masuk ruang persalinan dirinya justru menghadapi situasi yang tegang.
Iwan pun kemudian meluapkan kegembiraannya dengan berteriak keras begitu keluar dari rumah sakit. "Saya keluar ruangan, saya minta izin pergi ke depan alasannya mau cari rokok, tapi begitu sampai ke depan, saya lari saya teriak sekeras kerasnya, terharu saya, ada manusia di dalam perut bisa lahir, itu pengalaman luar biasa buat saya," kata penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu.
Sayangnya, Galang tak berumur panjang, karena pada usia 15 tahun dia meninggal dunia. Iwan pun menapik jika Galang meninggal karena narkoba. (Baca: Galang Rambu Anarki, Abadi Lewat Lagu Kasih Jangan Kau Pergi).
Namun, apakah lagu Galang Rambu Anarki masih relevan dinyanyikan saat ini untuk menyindir pemerintah yang menaikkan harga BBM? Semoga saja keputusan pemerintah ini tidak menyenseng, menyesengrasakan rakyat...ahhh sudahlah.
BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Jakarta Kena Wabah DBD karena Larang Becak, Soalnya Nyamuk Sini Cuma Takut Tiga Roda
> Humor: Gus Dur-Megawati Pasangan Ideal, Presidennya tak Bisa Melihat, Wapresnya tidak Bisa Ngomong
> Apakah Mencicipi Makanan Membatalkan Puasa?
> Karena Kurang Biaya, Pemerintah Hindia Belanda Batalkan Rencana Pemindahan Ibu Kota
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Muncul "Sekte Baru" Makan Nasi Padang Pakai Pisau dan Garpu
> Siapa Sebenarnya Siti Latifah Herawati Diah, Sampai-Sampai Sosoknya Jadi Google Doodle
> Gus Baha: Rokok Haram, Tapi...
> Haramkan Bekerja di Perusahaan Rokok, Ustadz Khalid: Sampai Kapan Anda Mau Makan yang Haram
> Humor Gus Dur: Di Pesantren Santri Dilarang Merokok, Kalau Kiai Boleh
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
CEK DAN SIMPAN JADWAL PUASA RAMADHAN DARI KURUSETRA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.