Home > Sejarah

Cerita dari MotoGP Sentul 1996: Rossi Juara, Pawang Hujan dan Ketakutan Michael Doohan

Hujan yang turun saat uji coba membuat sejumlah pebalap pesimis bisa menaklukkan Sirkuit Sentul.
Pebalap GP 500 dari tim Repsol Honda, Michael Doohan, menggeber motornya di sebuah tikungan dalam gelaran GP Indonesia yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Ahad, 7 April 1996.
Pebalap GP 500 dari tim Repsol Honda, Michael Doohan, menggeber motornya di sebuah tikungan dalam gelaran GP Indonesia yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Ahad, 7 April 1996.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Balapan MotoGP sebenarnya bukan pertama kali digelar di Indonesia. Mandalika International Street Circuit, sejatinya meneruskan kesuksesan Indonesia dalam menggelar MotoGP pada 1996 di Sirkuit Sentul, Bogor. Saat itu nama-nama pebalap tenar datang ke Sentul, salah satunya Michael Doohan dari Repsol Honda.

Namun, Bogor yang dijuluki Kota Hujan tidak bisa dikompromi. Gelaran MotoGP Indonesia tahun 1996 terhalang hujan yang begitu deras sehingga banyak pembalap mengeluhkan kondisi tersebut. Doohan salah satu pebalap yang bahkan mengaku ragu bisa menaklukan Sentul. Sementara pebalap Italia, Valentino Rossi saat itu masih berada di kelas 125cc.

BACA JUGA: Sirkuit Mandalika Gunakan Pawang Hujan, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Cerita bermula pada 2 April 1996 ketika pebalap kelas dunia turun di Bandara Soekarno-Hatta. Kedatangan para pebalap dunia dari tiga kelas (500, 250, dan 125 cc) di Indonesia itu untuk mengikuti balapan di Sirkuit Sentul, Bogor, Ahad, 7 April 1996. Kedatangan para pebalap dunia dan digelarnya MotoGP menjadi pemberitaan besar saat itu.

Ini adalah kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah adu pacu paling bergengsi di dunia. Sirkuit Sentul, Bogor, menjadi sirkuit kedua dari 16 sirkuit yang dijajal GP500 dan Superbike sehingga nyaris semua pebalap belum pernah mencicipi sirkuit tersebut. Tapi pebalap Lucky Strike Suzuki, Daryl Beattie dari kelas 500cc mencuri start dengan meninjau sirkuit Sentul lebih dulu.

BACA JUGA: Gus Dur Tergila-gila Nasi Padang yang Diboikot dan Diharamkan

Uji coba sirkuit sepanjang 3,965 kilometer digelar pada 5-7 dan 12-15 Februari 1996. Namun saat itu sirkuit diguyur hujan deras sehingga membuat sejumlah pebalap tidak puas. Bahkan Michael Doohan (Repsol Honda), juara GP500 1994-95 tak percaya diri. IRTA (Asosiasi Tim-Tim Balap Internasional) juga memiliki kekhawatiran serupa dengan Doohan terkait hujan di sirkuit yang dibangun pada 1990 itu.

Seperti yang terjadi di Sirkuit Mandalika hari ini, Ahad (20/3/2022), di mana seorang pawang hujan beraksi ketika hujan deras turun, pada 1996 seorang pawang hujan juga turun tangan. Seorang pria bernama Siswanto saat itu disebut berhasil menghilangkan hujan saat balapan berlangsung. Kekhawatiran IRTA dan para pebalap pun sirna setelah hujan benar-benar pergi saat balapan berlangsung.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Tangan Kiai Keluar Jendela Mobil Bukan Takut Luka Takut Tiang Listrik Roboh

PEMENANG BALAPAN
Valentino Rossi yang berada di kelas 125cc meraih kemenangan saat menjalani balapan pada 1997 di Sirkuit Sentul. Pebalap yang di masa depan menjadi juara dunia tersebut meraih catatan tercepat kala balapan di Sirkuit Sentul.

Di kelas yang sama dengan Rossi, tiga pebalap Indonesia juga turun ke lintasan. Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki wild card dengan menurunkan Ahmad Jayadi, Ade Taruna, dan juga Petrus Canisiu dari Yamaha Racing Team Indonesia.

BACA JUGA: Setelah Nasi Padang Diharamkan, Kini Makan Pakai Sumpit Disebut Haram untuk Umat Islam

Michael Doohan juga mampu menguasai Sirkuit Sentul pada balapan tahun 1996. Ia meraih pole position, catatan balap tercepat hingga juara di kelas tertinggi 500 cc.

Namun balapan 1996 menjadi raihan catatan kemenangan terakhir Doohan di Sentul. Pasalnya pada 1997, Doohan hanya mampu meraih posisi kedua meski mampu mencatat pole position lantaran diungguli pembalap Jepang, Tadayuki Okada.

PAWANG HUJAN DI MANDALIKA
Pagelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika menjadi sorotan dunia. Awalnya, balapan berjalan lancar meski jumlah lap dikurangi menyusul beberapa faktor yang terjadi di lintasan. Namun, tiba-tiba cuaca berubah karena hujan mengguyur Mandalika International Street Circuit, Ahad (20/3/2022), sehingga balapan pun harus dihentikan. Yang menarik dan menjadi sorotan adalah kehadiran seorang pawang hujan yang tengah melakukan ritual untuk menghentikan hujan.

BACA JUGA: PKI Pecah Belah Industri Film: Boikot Film Kanan Hingga Selipkan Ideologi Lewat Film

Hingga pukul 15.20 WITA, hujan deras masih mengguyur Mandalika International Street Circuit, Ahad (20/3/2022). Penyelenggara pun masih memutuskan menunda dimulainya start balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.

Seperti diberitakan Republika.co.id, pihak penyelenggara pun mencoba mengatasi hal tersebut. Karena hujan tak kunjung reda, seorang yang dipercaya sebagai pawang hujan akhirnya turun tangan.

BACA JUGA: Gus Miftah: Minta Hapus 300 Ayat Alquran, Pendeta Saifuddin Anda Menyakiti Umat Islam

Seorang perempuan tampak berjalan di sekitar paddock sambil memukul bejana perunggu kecil yang dipegangnya. Selain bejana tersebut, terlihat juga ada pemukul kecil dan dupa. Ritual ini diyakini dapat menghentikan hujan yang masih cukup deras.

Hujan deras tiba-tiba turun sekitar pukul 14.20 WITA. Padahal, sejak pagi hingga siang tadi, cuaca di sirkuit sangat panas. Bahkan, hal ini memaksa penyelenggara mengurangi jumlah lap pada race Moto2. Race yang sebelumnya direncanakan dilakukan dengan 25 lap kemudian diputuskan untuk dikurangi menjadi 16 lap.

BACA JUGA: Saat Wayang Diharamkan, Logo Halal Diwayangkan

Kondisi ini dipastikan bakal memengaruhi jalannya balap. Tim pun harus menyesuaikan setelan mesin dan ban dengan adanya perubahan cuaca secara tiba-tiba ini. Apalagi, jika melihat pengalaman yang terjadi pada satu hari sebelumnya, Sabtu (19/3/2022).

Ketika itu, hujan sempat turun pada pagi hari dan cuaca mendung menyelimuti Mandalika hingga sore hari. Pada hari itu juga, banyak pembalap yang terpeleset dan bahkan jatuh saat melakukan latihan dan kualifikasi.

BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Babi Saja Buatan Tuhan Diharamkan, Apalagi Wayang Buatan Manusia

Juara dunia delapan kali Marc Marquez pun bahkan sampai jatuh dua kali pada sesi kualifikasi, kemarin. Lantaran itu pula Marquez gagal mencatatkan waktu terbaik dan terpaksa harus memulai race dari posisi start ke-14.

JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa

> Pendeta Saifuddin Minta 300 Ayat Alquran Dihapus, Ahmad Dhani: Cukup Ahok Pionir Penista Agama

> Sujiwo Tejo: Indonesia Mayoritas Muslim Kenapa Harus Ada Logo Halal, Tapi Enggak Ada Logo Haram?

> Humor Gus Dur: Presiden Israel Tertawa Topi Yahudi Disebut BH yang Dibelah Dua

> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan

> Humor Gus Dur: Ormas Gak Jadi Bubarkan Pengajian Gus Dur karena Takut Kualat

> Humor Gus Dur: OPM Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Anggap Saja Umbul-Umbul Sepak Bola

> Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image