Selain Keturunan Rasulullah, Habib Rizieq Shihab (HRS) Ternyata Masih Cucu Si Pitung
CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Dahulu setiap kali menggelar perayaan Milad, markas Front Pembela Islam (FPI) di Jatipetamburan, Jakarta Pusat, selalu ramai dipadati anggotanya. Bahkan permadani sepanjang 300 meter digelar di sepanjang Jalan Jatipetamburan III untuk menampung jamaah yang tidak membludak.
Saking banyaknya jamaah yang datang, ruas Jalan Jatipemburan Raya di depan RS Pelni, hanya dapat dilewati kendaraan satu jalur karena dipadati massa yang mengenakan busana putih dan peci putih.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Presiden Israel Tertawa Topi Yahudi Disebut BH yang Dibelah Dua
Seperti pada 2007 saat Alwi Shahab ikut hadir di acara Milad ke-9 FPI. Acara dimulai dengan Shalat Subuh berjamaah. Diteruskan zikir, tahlil dan ceramah maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung hingga pukul 09.30 pagi. Rangkaian acara itu diakhiri dengan pawai keliling Jakarta.
Ketua Umum FPI Habib Rizieq Husein Shihab, ketika melepas pawai, meminta agar mereka tertib dan sopan. Melihat begitu patuhnya para anggota FPI kepada ketua umumnya, Alwi Shahab teringat pada pemimpin Pandu Arab Indonesia, Husein Shihab, ayah Habib Rizieq Shihab.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: OPM Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Anggap Saja Umbul-Umbul Sepak Bola
Pada awal 1950-an, Husein Shihab telah menghimpun para pemuda Arab untuk mengabdi pada bangsa melalui bidang kepanduan. Dia lebih dikenal dengan sebutan hopman kata Belanda untuk pemimpin kepanduan.
Seperti juga Habib Rizieq, ayahnya itu juga sangat cekatan dalam memimpin dan memberikan pengarahan kepada para pemuda yang tergabung dalam Pandu Arab Indonesia. Alwi Shahab yang juga menjadi anggota pandu ini lebih setengah abad lalu, membandingkan penampilan sang ayah dengan putranya yang kini memimpin ratusan ribu massa FPI menurut Rizieq anggota FPI di Indonesia sekitar lima juta orang.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa
Sangat jauh berbeda dengan penampilan sang ayah yang sering memakai jas dan dasi, putranya ini selalu mengenakan jubah dan sorban. ”Ayah saya memang modern dan orangnya sangat berbaur,” kata Habib Rizieq. Wajah pria kelahiran Agustus 1965 itu hampir sama dengan wajah almarhum ayahnya.
Sekalipun cara berpakaian dan berpikirnya modern, Husein Shihab sangat dekat dengan ulama Betawi terkemuka, Habib Ali Alhabsyi dari Kwitang, Jakarta Pusat. Pada acara-acara seperti Maulid Nabi, Isra Miraj dan menerima tamu asing, Habib Ali selalu meminta Husein Shahab yang fasih berbahasa Belanda menjadi MC.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Jika Perang di Laut, Kapal Indonesia Belum Ditembak Sudah Tenggelam karena Keberatan
Acara-acara Pandu Arab yang dilakukan tiap Sabtu sore berlangsung di halaman Madrasah Unwanul Falah di Kwitang. Madrasah yang dibangun oleh Habib Ali pada 1911 ini telah melahirkan sejumlah ulama Betawi.
Habib Rizieq mengatakan ketika ayahnya meninggal dunia pada 1966, dia baru berusia 11 bulan. ”Jadi saya mengenalnya hanya dari foto,” katanya.
BACA JUGA: WNI Beli Nasi Padang di Sydney Australia, Harganya Rp 500 Ribu
Husein Shihab lahir pada 1920-an. Sebelum meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata kepada seorang anggota keluarganya, ”Tanyakan kepada putra saya ini, kalau sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan? Kalau mau jadi ulama, didik agamanya dengan baik. Kalau mau jadi jagoan, berikan dia golok.”
Sejak itu, Rizieq dipindahkan ke Jatipetamburan. Ia meneruskan kuliah ke Riyadh University (kini King Saud University) Arab Saudi dan mengambil jurusan Studi Agama Islam (Fiqih dan Ushul). Setelah lulus S1, Rizieq meneruskan ke University Malaya, Kuala Lumpur, untuk lulus S2 bidang Syariat.
BACA JUGA: Restoran Nasi Padang Ada Sejak Zaman Belanda, Kok Baru Sekarang Diharamkan
Ia juga menyelesaikan Studi Islam di Universitas Antar-Bangsa, Malaysia (S2). Di kampus yang sama, Rizieq pun lulus S3.
Menurut sejumlah teman almarhum Husein Shihab yang kini rata-rata berusia di atas 80 tahun, pemimpin Pandu Arab ini pernah bekerja di Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia) pada masa kembalinya Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Ormas Gak Jadi Bubarkan Pengajian Gus Dur karena Takut Kualat
Husein, yang ketika itu masih berusia 20 tahunan, bekerja di bagian logistik. Di sini dia punya hubungan dengan para pejuang kemerdekaan. Dia banyak memberikan makanan dan pakaian untuk para pejuang yang ketika itu bergerilya di Jakarta dan sekitarnya.
Rupanya NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah lakunya itu, karena ada kawannya sendiri yang tega mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA. Tanpa ampun lagi, Husein Shihab pun ditangkap. Kedua tangannya diikat dan ia diseret dengan kendaraan jip.
BACA JUGA: Kenapa Belanda Banyak Membangun Istana dan Villa di Bogor?
Di penjara dia divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, Husein berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang. Dia selamat, meskipun bagian bokongnya tertembak. Dia sadar setelah sebelumnya mendapat pertolongan dari KH Nur Ali, pejuang Bekasi yang sangat ditakuti NICA.
Suatu hari, Rizieq memperlihatkan foto ayahnya dengan istri Bung Karno, Fatmawati, dalam suatu upacara pada awal kemerdekaan. Dia menyatakan bangga, ayahnya punya semangat nasionalisme yang tinggi dan ikut membakar para pemuda Arab melawan Belanda melalui Pandu Arab Indonesia.
BACA JUGA: Logo Halal Baru, Cak Nun: Sertifikat Halal tak Masuk Akal
Ayah Husein Shihab, Habib Muhammad Shihab, dahulu pernah memiliki ratusan delman dan memiliki istal kuda di depan RS Pelni. Delman yang bertrayek Tanah Abang ke Kebayoran Lama ini pernah diganggu oleh preman yang mengaku anak buah si Pitung, jagoan Betawi yang dibenci Belanda.
Seperti dituturkan Rizieq, kakeknya itu langsung menemui Pitung yang merasa tidak senang namanya dicatut. Rupanya pertemuan itu malah membuat dua tokoh Betawi tersebut menjadi akrab. Akhirnya, Habib Muhammad dikawinkan dengan ponakan Pitung dari Koebon Nanas, Kebayoran Lama. Dari perkawinan ini lahirlah Husein Shihab, ayah Rizieq.
JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa
> Sujiwo Tejo: Indonesia Mayoritas Muslim Kenapa Harus Ada Logo Halal, Tapi Enggak Ada Logo Haram?
> Humor Gus Dur: Presiden Israel Tertawa Topi Yahudi Disebut BH yang Dibelah Dua
> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan
> Humor Gus Dur: Ormas Gak Jadi Bubarkan Pengajian Gus Dur karena Takut Kualat
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.