Soekarno Gombalin Rondo: Tuhan Telah Mempertemukan Kita Tien, Ini adalah Takdir
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Kota Bogor menyimpan banyak kenangan bagi Presiden pertama RI, Soekarno. Tak hanya soal politik dan kepemimpinan saja, Soekarno punya kenangan tentang cinta yang mendalam di wilayah yang dijuluki Kota Tanpa Rasa Risau oleh pemerintah Hindia Belanda tersebut.
Di Kota Bogor Soekarno menumpahkan semua rasa rindu kepada anak-anak dan istri-istrinya. Di Istana Bogor ada Fatmawati, namun ada satu istri yang menjadi cawan penampung kerisauan Soekarno, Ibu Hartini.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Ormas Gak Jadi Bubarkan Pengajian Gus Dur karena Takut Kualat
Alkisah, berkat sayur lodeh, 'Singa Podium' Ir Sukarno dipertemukan dengan Hartini. Pertemuan Presiden pertama RI dengan Hartini itu terjadi di Salatiga pada 1952. Sayur lodeh yang menjadi makanan favorit Sukarno itu menjadi jamuan makan di rumah wali kota Salatiga. Dan rasa sayur yang lezat membuat Sukarno dipertemukan dengan pembuatnya, Hartini.
Hartini berkenalan dengan Sukarno yang rupanya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat itu pemimpin tertinggi revolusi tersebut dalam perjalanan menuju Yogyakarta untuk meresmikan Masjid Syuhada.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Negara Anda Aneh, Hukumnya tidak Berjalan Tapi Mengangkat Menteri Kehakiman
Di Salatiga, Sukarno pun menuliskan kalimat cinta di secarik kertas untuk Tien, panggilan mesra Sukarno untuk Hartini. "Tuhan telah mempertemukan kita Tien, dan aku mencintaimu. Ini adalah takdir."
Dalam buku Srihana-Srihani Biografi Hartini Soekarno, ia mengaku hatinya berdegup kencang kala mendaras surat cinta pertama Sukarno itu.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Seorang Bapak Ingin Bil Barokah dari Kiai, Ternyata Minta Putrinya Dinikahi
Mereka pun menjalin sering berkirim surat. Setelah meminta izin kepada Fatmawati, Sukarno pun menikahi Hartini yang saat itu berstatus janda dengan lima anak. Perempuan kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, 20 September 1924 itu menjadi istri keempat Putra Sang Fajar.
Sebelumnya Sukarno menikah dengan Utari, Inggit, dan Fatmawati. Tetapi pernikahan Sukarno dengan Utari dan Inggit, tak berlangsung lama. Inggit memilih berpisah dengan Sukarno saat suaminya meminta izin untuk menikahi Fatmawati.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Logo Halal Baru Itu Kearab-araban Bukan Kejawa-jawaan
Sukarno dan Hartini menikah di Istana Cipanas, 7 Juli 1953. Pada 1964 Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor. Hartini ikut mendampingi acara kenegaraan Sukarno di Istana Bogor, antara lain menemui Ho Chi Minh, Norodom Sihanouk, Akihito dan Michiko. Bogor pun menjadi salah satu kota yang mematri kisah cinta Sukarno dan Hartini.
Sampai 1960-an, Bogor masih merupakan kota untuk para pensiunan. Jalan Juanda yang sunyi senyap karena kala itu belum muncul kendaraan bermotor.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Wayang Diharamkan ya Monggo, Toh Sudah Sejak Zaman Sunan Giri
Di jalan elite inilah pernah tinggal Ibu Hartini, istri Presiden Sukarno. Dari jalan raya inilah, setelah melewati Kebun Raya, kita menuju ke arah Puncak.
Warga Belanda saking kagumnya terhadap Kota Bogor menyebutnya Buitenzorg, yang secara harfiah kira-kira berarti "Kota tanpa Rasa Risau". Namun Bogor kota yang begitu dibangga-banggakan dan tempat istirahat warga Jakarta, kini merupakan kota yang kemacetannya terasa hampir di seluruh penjuru kota. Bukan hanya macet, polusi udaranya sudah tidak ketolongan lagi.
BACA JUGA: Mau Diboikot dan Diharamkan, Nasi Padang Ternyata Jadi Favorit Anggota BTS, SNSD, dan Maher Zain
Padahal, Kota Hujan ini memiliki Kebun Raya yang amat terkenal di dunia, khususnya di kalangan ahli botani. Di sini bisa ditemui koleksi dari banyak jenis tanaman langka dari berbagai penjuru dunia.
Tidak kurang 10 ribu jenis tanaman ada di Kebun Raya yang didirikan pada 1817. Kini, Bogor berpenduduk sekitar dua juta jiwa. Tiap hari ratusan ribu dari mereka dengan KRL dan kendaraan bermotor menyerbu Kota Jakarta, tempat mereka mencari nafkah.
JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan
> Sujiwo Tejo: Babi Saja Buatan Tuhan Diharamkan, Apalagi Wayang Buatan Manusia
> Humor Gus Dur: Ormas Gak Jadi Bubarkan Pengajian Gus Dur karena Takut Kualat > Gus Baha: Sunan Giri Sebut Wayang Haram, Sunan Kudus Bilang Digepengkan Biar Halal
> Viral Pernikahan Beda Agama di Semarang, Mempelai Wanita Berhijab Ikut Pemberkatan di Gereja
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.