Home > Humor

Humor Gus Dur: Aktivis tak Jadi Ditembak karena Peluru Intel Rusia Habis

Gus Dur bercerita tentang seorang aktivis yang lolos dari maut karena peluru intel Rusia habis.
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Presiden keempat RI Gus Dur bercerita tentang seorang aktivis yang lolos dari maut karena peluru intel Rusia habis. Foto: IST.
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Presiden keempat RI Gus Dur bercerita tentang seorang aktivis yang lolos dari maut karena peluru intel Rusia habis. Foto: IST.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Jauh sebelum pecahnya perang Rusia-Ukraina, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah berbicara tentang Uni Soviet. Gus Dur yang membuat kata pengantar buku Mati Ketawa Cara Rusia itu menceritkan tentang situasi Rusia pascabubarnya Uni Soviet.

Di buku Mati Tertawa Bareng Gus Dur, saat itu Rusia porak poranda. Sosialisme hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas.

BACA JUGA: Perang Rusia-Ukraina, Putin Harus Baca Kata Pengantar Gus Dur di Buku 'Mati Ketawa Cara Rusia'

Di era sosialisme rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok. Namun, semua kebagian jatah meski harus rela antre.

Saat itu ada seorang aktivis sosial berkeliling Kota Moskow untuk mengamatai bagaimana sistem bekerja. Di sebuah antrean roti ia melihat banyak orang tidak kebagian lalu dia membuat catatan di bukunya: "Roti Habis".

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Gempa Yogya Terjadi karena Nyai Roro Kidul Marah Dipaksa Pakai Jilbab

Di antrean bahan bakar kejadian serupa terjadi. Ia pun menulis catatan lagi: "Bahan Bakar Habis:.

Situasi serupa terjadi di antrean sabun. Banyak rakyat yang tidak kebagian. Si aktivis itu pun mencatat lagi di bukunya: "Sabun Habis".

BACA JUGA: Vladimir Putin Tertawa Mentan Rusia Ingin Ekspor Daging Babi ke Indonesia.

Namun, tanpa disadari seorang intel KGB menguntit. "Hei bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih yang kamu catat?”

Aktivis itu pun mengaku sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat. “Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi. Kalau dulu, kamu sudah ditembak," kata intel tersebut sembari ngeloyor pergi.

Bukannya takut, aktivis itu pun mencatat di bukunya: "Peluru juga habis!"

JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Logo Halal Gunungan Wayang, Muncul Logo Halal Seperti Lambang Rumah Makan Nasi Padang
> 7 Menu Jagoan Nasi Padang yang Diharamkan
> Rendang Nasi Padang Makanan Terenak Nomor Satu di Dunia, Yakin Mau Diharamkan?
> Restoran Nasi Padang Ada Sejak Zaman Belanda, Kok Baru Sekarang Diharamkan
> Humor Gus Dur: Jauh-Jauh ke Eropa Makannya Rendang Nasi Padang, Kapan Spagetinya?

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image