Home > News

Siapa Syafiq Basalamah, Ustadz yang Pengajiannya Ditolak GP Ansor

Ustadz Syafiq Basalamah adalah lulusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab Universitas Islam Madinah.
Ustadz Syafiq Basalamah. GP Ansor menolak dengan keras pengajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah di Kabupaten Grobogan. Foto: Republika.
Ustadz Syafiq Basalamah. GP Ansor menolak dengan keras pengajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah di Kabupaten Grobogan. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Rencana pengajian tabligh akbar dari Ustadz Syafiq Riza Basalamah ditolak GP Ansor menimbulkan polemik. Ini adalah kesekian kali pengajian Ustadz Syafiq ditolak karena dinilai berbeda aliran. Lantas siapakah Ustadz Syafiq Basalamah?

Pemilik nama lengkap Ustadz Syafiq Riza Hasan Basalamah lahir di Jember, Jawa Timur, pada 15 Desember 1977. Ustadz Syafiq merupakan lulusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab Universitas Islam Madinah dengan predikat cum laude sejak sarjana hingga doktoral.

BACA JUGA: Restoran Nasi Padang Ada Sejak Zaman Belanda, Kok Baru Sekarang Diharamkan

Putra dari Hasan bin Abdul Qadir bin Salim Basalamah ini selain dikenal sebagai pendakwah, juga berprofesi sebagai dosen, dan penulis. Ia menjabat sebagai anggota Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad.

Nasab Ustadz Syafiq tersambung ke Hadramaut, Yaman. Bernama lengkap Syafiq Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim bin Zaid Basalamah.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Saya Ucapkan Salam Saat Ceramah Biar Tahu Ada yang Datang atau Enggak

Basalamah adalah salah satu marga Arab Hadramaut, Yaman. Ustadz Syafiq menceritakan kakek buyutnya, Salim bin Zaid Basalamah berhijrah dari Yaman menuju Hindia Belanda sebelum 1900-an. Kapal yang ditumpangi Salim berlabuh di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat.

Di Padang, Salim menikahi seorang wanita Minangkabau serta sempat bekerja di pelabuhan dan menjadi guru mengaji. Salim bin Zaid Basalamah wafat dan dikuburkan di Padang, tetapi tidak diketahui lagi lokasinya. Sepeninggal Salim, anak-anaknya pindah ke Batavia (kini Jakarta). Menurut ayah Syafiq, kakek Syafiq dan saudara-saudara kakeknya masih bisa berbahasa Minang, diketahui dari panggilan 'ammi (bahasa Indonesia: paman) Padang.

BACA JUGA: Rendang Nasi Padang Makanan Terenak Nomor Satu di Dunia, Yakin Mau Diharamkan?

 Surat penolakan dari GP Ansor terhadap rencana Tabligh Akbar yang akan mendatangkan Ustadz Syafiq Basalamah. Foto: Tangkapan Layar.
Surat penolakan dari GP Ansor terhadap rencana Tabligh Akbar yang akan mendatangkan Ustadz Syafiq Basalamah. Foto: Tangkapan Layar.

Ustadz Syafiq mengenyam pendidikan di Pesantren Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bondowoso. Ia lulus dari madrasah tsanawiyah pada 1993 dan madrasah aliyah di pesantren itu pada 1996. Setelah lulus sekolah, ia mengambil program Diploma 1 (D1) di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan lulus pada 1998.

Setelah lulus dari LIPIA, Syafiq diterima masuk Universitas Islam Madinah. Ia terlebih dahulu mengikuti Program Bahasa (Syu'batul Lughah) di universitas itu dan tamat 1999. Kemudian, ia lulus menempuh studi sarjana (S1) pada 2003, magister (S2) pada 2007, dan doktoral (S3) pada 2013 di Jurusan Dakwah Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah dengan semuanya meraih predikat cum laude.

BACA JUGA: Densus 88 Tembak Mati dr Sunardi karena Melawan, Netizen: Beliau Stroke, Jalan Aja Dibantu Tongkat

Disertasinya berjudul Peran Lembaga dan Organisasi Islam dalam Membendung Kristenisasi di Indonesia (bahasa Arab: Juhuudu Al Muassasaat wal Hai’aat Al Islaamiyyah Fi Indonesia Fi At Tashoddi Li At Tanshiir ). Ia berhasil mempertahankan disertasi di depan tim penguji beranggotakan Syekh Prof. Dr. Ali bin Ibrahim An-Namlah, Syekh Prof. Dr. Ghozi bin Ghozi Al-Mutthoiri, dan Syekh Dr. Fuad Abduh al-Ba'daani.

Menurut data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (PDDikti Kemdikbudristek), Ustadz Syafiq tercatat aktif sebagai dosen tetap pada program studi Ahwal Al-Syakhsiyyah di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember sejak 2016. Ia mengampu beberapa mata kuliah di antaranya metode dakwah, akhlak islamiyah, sirah nabawiyah, dan lain-lain.

JANGAN LEWATKAN TULISAN MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Jauh-Jauh ke Eropa Makannya Rendang Nasi Padang, Kapan Spagetinya?
> Perbedaan Nasi Kapau dengan Nasi Padang yang Diboikot dan Diharamkan
> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image