Home > News

Densus 88: Tersangka Teroris akan Bertambah karena Jaringan Timur Tengah Menyebar ke Indonesia

IMM DKI mengatakan agama dan budaya tidak bisa dihadap-hadapkan satu sama lain.
Webinar nasional mengusung tema Meneguhkan Budaya Persatuan dan Toleransi di Kalangan Pemuda, Senin (7/2/2022) di Gedung ITB Ahmad Dahlan Jakarta Kampus Ciputat. Webinar ini digelar Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pergerakan Milenial Nusantara (Permana).
Webinar nasional mengusung tema Meneguhkan Budaya Persatuan dan Toleransi di Kalangan Pemuda, Senin (7/2/2022) di Gedung ITB Ahmad Dahlan Jakarta Kampus Ciputat. Webinar ini digelar Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pergerakan Milenial Nusantara (Permana).

TULISAN INI KIRIMAN DARI: Suparman Kadamin, Kader IMM.

KURUSETRA -- DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta mengajak pemuda untuk terlibat aktif dalam menyuarakan budaya persatuan dan toleransi di kalangan pemuda. Ia menyebut agama dan budaya tidak bisa dihadap-hadapkan satu sama lain apalagi membuat narasi yang kontra produktif.

Kasubdit Kontra Naratif Direktorat Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayendra Eka Wardhana, menegaskan, terus mengupayakan memberantas segala bentuk pemahaman yang mengarahkan pada paham radikalisme, aksi terorisme, dan segala bentuk penyelewengan yang memecah belah umat. Ia mengungkapkan dari 2021 sampai 2022, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 370 orang yang tersangka teroris.

"Ini kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan banyak jaringan Timur Tengah yang menyebar di seluruh Indonesia,” ujar Mayendra dalam webinar nasional mengusung tema Meneguhkan Budaya Persatuan dan Toleransi di Kalangan Pemuda, Senin (07/02/2022) di Gedung ITB Ahmad Dahlan Jakarta Kampus Ciputat. Webinar ini digelar Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pergerakan Milenial Nusantara (Permana).

BACA JUGA: Fii Amanillah Bisa Jadi Kalimat Pengganti Ucapan Hati-Hati di Jalan Seperti Lagu Terbaru Tulus

Mayendra menilai paham radikalisme di Indonesia sudah menyebar ke mana-mana. "Maka kami dari Densus 88 sangat mengapresiasi diskusi ini, sebagai bentuk edukasi kepada anak muda tentang penting menumbuhkan budaya toleransi untuk mempersatukan semuaa kalangan tanpa membeda-bedakan suku agama dan ras," ucap dia.

Dalam sambutannya Khoirul Abidin atau yang akrab disapa Cak Abid mengajak pemuda untuk terlibat aktif dalam menyuarakan budaya persatuan dan toleransi di kalangan pemuda. "Agama dan budaya tidak bisa dihadap-hadapkan satu sama lain apalagi membuat narasi yang kontra produktif, hendaknya dihela dan dirajut dalam satu tarikan nafas dengan semangat budaya persatuan, meneguhkan nilai keberagaman dan toleransi antar sesama,” kata Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta Khoirul Abidin.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Minta Pindah RS karena Takut Melihat Malaikat Izrail Seliweran Habis Magrib

Pria yang akran disapa Cak Abid ini menilai penanggulangan paham ideologi maut dan aksi terorisme bukan hanya tugas apatarur keamanan, tetapi tugas seluruh elemen bangsa dan negara untuk saling berkolaborasi termasuk generasi milenial. "Terorisme adalah musuh kita bersama dan jangan berikan ruang sedikitpun di Indonesia, harus diberantas sampai keakar-akarnya,” ucap dia.

Turut hadir sebagai narasumber AKBP Mayendra Eka Wardhana, SH., SIK., M.Hum. selaku Kasubdit Kontra Naratif Direktorat Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri dan Imal Isti’mal SE., M.Si. selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan ITB Ahmad Dahlan Jakarta.

BACA JUGA: Siapa Kakek yang Fotonya Sering Dipajang di Rumah Makan Nasi Padang yang Diharamkan

Secara terpisah, Imal Isti’mal mengatakan pentingnya budaya toleransi di kalangan pemuda untuk memperet tali silaturahim, sehingga mampu menyatuhkan seluruh kalangan pemuda tanpa membedahkan suku, budaya, ras dan agama. "Diskusi seperti ini harus terus dilakukan untuk memberi pemahaman kepada seluruh anak bangsa bahwa kita itu hidup di bawah naungan Bhinneka Tunggal Ika, dengan memiliki keberagaman yang banyak tapi di satukan dengan budaya toleransi yang saling menghargai satu sama lain,” jelas Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan ITB Ahmad Dahlan Jakarta ini.

BACA JUGA:
> Humor Gus Dur: Tak Sengaja Bercanda di Depan Uskup, Kenapa Belum Kawin, Padahal Kawin Itu Enak
> Humor Gus Dur: 3 Presiden Indonesia Gila, Kalau Saya yang Milih yang Gila
>
Humor Gus Dur: Harmoko Lempar Jumrah Batunya Balik Lagi, Dibisiki Sesama Setan Jangan Saling Lempar
>
Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur
> Humor Gus Dur: Ditegur Gus Mus karena Dicium Artis Cantik, Dijawab Sampeyan Jangan Pengen

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image