Home > Sejarah

Rocky Gerung: Jangan Singkirkan Nama Soeharto di Serangan Umum 1 Maret 1949 karena Keppres

Dalam Keppres Hari Kedaulatan Nasional, nama Soeharto hilang sebagai orang yang berkontribusi di Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pengamat politik, Rocky Gerung. Rocky menyebut jangan asal menyingkirkan nama Soeharto dalam sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 hanya karena Keppres. Foto: Republika.
Pengamat politik, Rocky Gerung. Rocky menyebut jangan asal menyingkirkan nama Soeharto dalam sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 hanya karena Keppres. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Hilangnya nama Soeharto dalam daftar pahlawan yang berkontribusi di Serangan Umum 1 Maret 1949 disoroti sejarawan hingga pengamat politik. Rocky Gerung berkata jangan langsung menyingkirkan nama Soeharto dari catatan sejarah hanya karena Keppers.

Dalam Keppres Hari Kedaulatan Nasional nama Soeharto tidak ada, justru diganti dengan nama Soekarno dan Mohammad Hatta yang berdasarkan catatan sejarah tidak memiliki kontribusi sama sekali. Saat itu Soekarno memilih menyerah kepada Belanda yang berhasil menguasai Yogyakarta, sementara Hatta dijebloskan ke penjara.

BACA JUGA: Sejarawan Anhar Gonggong: Soeharto Punya Peran Besar di Serangan Umum 1 Maret 1949

"Apalagi orang bilang pada waktu itu, siapa yang memutuskan serangan itu? Perintah dari siapa? Apakah perintah dari Kementerian Pertahanan? Apakah Pak Soedirman berkomunikasi terus menerus?" ujar Rocky dalam Youtube pribadinya.

Pemerintah menurut Rocky seharusnya mengambil keputusan bijak terkait Hari Kedaulatan Nasional dan tidak mengganti nama yang berkaitan dengan sejarah."Jangan langsung menyingkirkan nama Soeharto hanya karena ini Keppres. Di tempat yang lain, dibuat nanti, juga ada Keppres untuk membatalkan naskah akademis, bisa jadi seperti itu. Memang itu (Serangan Umum 1 Maret 1949) simbol bahwa berdirinya TNI, eksistensi negara masih utuh," ujar dosen UI itu.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur

Rocky berpendapat, dengan perubahan sejarah tersebut akan membuat banyak orang bertanya, karena tidak ada negosiasi internasional dalam perubahan sejarah tersebut. "Kalau tidak ada negosiasi internasional ya itu palsu juga. Sehingga orang tanya siapa yang sebetulnya diutus ke PBB baik secara langsung atau diplomasi. Sehingga akhirnya Indonesia memperoleh eksistensi faktual dan formal. Kan itu yang mesti diterangkan," ujar Rocky.

BACA JUGA:
> Humor Gus Dur: Sebelum Dipecat MPR, Saya Disuruh Mundur, Maju Saja Masih Dituntun

> Humor Gus Dur: Bikin Heboh Indonesia Mengaku Keturunan China Bermarga Tan di Singapura
>
Humor Gus Dur: Lap Gelas Pakai Celana Dalam, Aduk Kopi Pakai Sikat Gigi

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image