Sujiwo Tejo: Koar-Koar Bela Wayang Padahal yang Ditonton Drakor
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Langkah kongkrit dari mencintai wayang bukan hanya teriak-teriak membela wayang. Menurut budayawan Sujiwo Tejo, dukungan kongkrit terhadap wayang seharusnya ditunjukkan masyarakat dengan menonton kesenian tersebut, bahkan menanggapnya.
"Dukungan konkret ke mereka adalah nanggap dan/atau nonton wayang, bukan cuma koar-koar ngebela wayang padahal mungkin hatinya Drakor, heuheu," ujarnya.
BACA JUGA: Gus Dur Kiai NU yang Tergila-gila Wayang, Muhadjir Effendy Santri Muhammadiyah Keturunan Dalang
Polemik tudingan pengharaman wayang kepada Ustadz Khalid Basalamah memang masih terus terjadi. Sujiwo Tejo berpendapat, kemungkinan sebagian besar dari para penghujat Khalid Basalamah itu sama sekali tak pernah menonton wayang.
"Sinden-sinden ku ini mungkin lebih hepi (bahagia) kalau kalian konkret urunan nanggap wayang, daripada cuma koar-koar sok ngebela wayang padahal mungkin gak pernah nonton apalagi nanggap heuheuheu," ucapnya.
BACA JUGA: Gus Baha: Sunan Giri Sebut Wayang Haram, Sunan Kudus Bilang Digepengkan Biar Halal
Sujiwo Tejo menyenggol pembela wayang yan hanya koar-koar tanpa tindakan, awalnya karena ditanya seorang warganet tentang karakter tokoh wayang, Arimbi. "Mbah tokoh Arimbi itu karakternya bagaimana ya? suamiku sampe namain anaknya Arimbi mergo kagum liat watak dari tokoh Arimbi," tanya warganet tersebut kepada Sujiwo Tejo.
Sujiwo Tejo pun meminta penyanya bertanya kepada orang-orang yang koar-koar membela wayang. Sujiwo Tejo secara sarkas mengatakan, pembela wayang tentu lebih sangat mengerti dan mencintai wayang ketimbang dirinya.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Babi Saja Buatan Tuhan Diharamkan, Apalagi Wayang Buatan Manusia
"Soal Arimbi dll, sana tanya ke mereka yang koar-koar membela wayang. Mereka tentu sangat ngerti dan mencintai wayang," cuit Sujiwo Tejo.
Sujiwo juga mengaku tak mengerti apa-apa soal wayang. Apalagi mencintai kesenian khas Jawa itu. "Aku gak ngerti apa-apa soal wayang. Cinta juga nggak. Wong tontonanku aja Drakor kok," tuturnya.
POLEMIK WAYANG HARAM
Polemik kasus wayang haram dimulai dengan tudingan kepada Ustadz Khalid Basalamah. Ia dituding melakukan penghinaan terhadap budaya Jawa, khususnya wayang setelah dalam satu ceramahnya ia menjawab pertanyaan seorang jamaah tentang wayang. Saat itu Ustadz Khalid Basalamah mengatakan jika sebaiknya wayang dimusnahkan setelah seorang dalang bertaubat.
BACA JUGA: Profil Ki Warseno, Dalang yang Pukuli Wayang Bergambar Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Khalid sempat mengklarifikasi dan meminta maaf. Namun, hujatan terus datang kepadanya. Suasana kian keruh setelah Gus Miftah menggelar pertunjukan wayang kulit di Ponpes Ora Aji. Dalam pagelaran tersebut, Dalang Ki Warseno mengeluarkan sebuah wayang bergambar Ustadz Khalid Basalamah.
Tak hanya itu, sang dalang juga memaki-maki wayang Ustadz Khalid, bahkan menampilkan adegan tak elok. Seperti wayang Ustadz Khalid sedang bertransaksi dengan seorang PSK, hingga wayang tersebut dipukuli sampai tangannya patah. Sang dalang juga mengeluarkan kata-kata makian yang tidak pantas.
BACA JUGA: Klarifikasi dan Minta Maaf, Ustadz Khalid: Tak Ada Kata-Kata Saya Haramkan Wayang
BACA JUGA:
Sujiwo Tejo: Yang Belain Wayang Mungkin Hanya Ingin Gaduh
Sujiwo Tejo: Wayang Diharamkan ya Monggo, Toh Sudah Sejak Zaman Sunan Giri
Sujiwo Tejo Minta Kita Semua Sadar Sedang Dibenturkan Lewat Wayang
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.