KURUSETRA -- Salam Sedulur... Pada 1996 sejumlah kiai bertanya kepada KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tentang kesiapannya menjadi presiden. Di masa itu, era Orde Baru kepemimpinan Presiden Soeharto mulai kehilangan kepercayaan. Karena itu, sejumlah tokoh pergerakan termasuk para kiai bersiap-siap kalau-kalau ada pergantian kekuasaan.

Namun, Gus Dur sembari bercanda meragukan jika ia bisa menjadi presiden. "Wong pakai sepatu saja saya bubulen (bisulan), gimana bisa jadi presiden wong ke mana-mana pakai sandal," jawab Gus Dur.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Lap Gelas Pakai Celana Dalam, Aduk Kopi Pakai Sikat Gigi

Setelah terpilih menjadi Presiden Keempat RI pada 20 Oktober 1999, seorang kiai mendekati Gus Dur seraya meledek. "Bagaimana Gus, sekarang sudah bisa pakai sepatu?"

Saat itu tentu Gus Dur sudah mulai membiasakan diri memakai sepatu. Namun, tetap saja Gus Dur lebih sering menggunakan sandal. Kebiasaan itu pun dimanfaatkan sahabatnya, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Sebelum Dipecat MPR, Saya Disuruh Mundur, Maju Saja Masih Dituntun

Suatu ketika Kiai asal Rembang itu ditahan Paspampres di pintu penjagaan Istana Negara. Penyebabnya karena Gus Mus memakai sandal. "Kalau saya dilarang masuk saya akan protes. Wong presidennya jarang pakai sepatu!" kata Gus Mus seperti dinukil dari buku Ger-Geran Bersama Gus Dur: Edisi Spesial Mengenang Gus Dur karya Hamid Basyaib (2010).

Jawaban Gus Mus pun membuat penjaga Istana tak berkutik. Akhirnya Gus Mus diperkenankan masuk ke Istana menemui Gus Dur.

BACA JUGA:
Humor Gus Dur: Dimaki Bodoh, Tukang Becak Bilang Kalau Bisa Baca Sudah Jadi Polisi
Humor Gus Dur: Sebelum Dipecat MPR, Saya Disuruh Mundur, Maju Saja Masih Dituntun
Humor Gus Dur: Ziarah ke Orang Mati Lebih Baik karena Gak Mungkin Nipu
Humor Gus Dur: Rokok Memendekkan Umur, Tapi Kalo Gak Merokok Besok Saya Bisa Mati
Humor Gus Dur: Saya Jadi Presiden Modal Dengkul, Itu Juga Dengkul Amien Rais

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.