Home > Sejarah

Soekarno Paksa Rusia Turuti Perintahnya

Soekarno meminta syarat untuk berkunjung ke Uni Soviet yakni menemukan makam Imam Bukhari.
Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Sergeyevich Khrushchev.Soekarno pernah memaksa Uni Soviet menemukan makam Imam Bukhari sebagai syarat dia berkunjung ke Moskow.
Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Sergeyevich Khrushchev.Soekarno pernah memaksa Uni Soviet menemukan makam Imam Bukhari sebagai syarat dia berkunjung ke Moskow.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Perang Rusia-Ukraina menjadi pembahasan di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Rusia yang dahulu bernama Uni Soviet punya ikatan sejarah panjang dengan Indonesia. Bahkan, Rusia bisa dikatakan dipaksa Presiden Soekarno untuk menuruti perintahnya.

Ceritanya terjadi pada 1961 di mana Uni Soviet dan Amerika Serikat menjadi dua negara adidaya dan berusaha saling mengalahkan satu sama lain. Indonesia yang dipimpin Soekarno saat itu dianggap memiliki nama besar, sehingga keduanya berharap bisa bersahabat dengan Soekarno.

BACA JUGA: Perang Rusia-Ukraina, Putin Harus Baca Kata Pengantar Gus Dur di Buku 'Mati Ketawa Cara Rusia'

Bung Karno pernah diundang ke Uni Soviet oleh Perdana Menteri Nikita Sergeyevich Khrushchev. Tujuannya adalah agar terlihat Soekarno mendukung Uni Soviet.

Lewat sambungan telepon, Soekarno diharapkan mau berkunjung ke Uni Soviet. Berbicara dengan bahasa Inggris yang lancar, Soekarno meminta syarat kepada Khrushchev untuk memenuhi undangan Uni Soviet.

"Tuan, saya mau datang ke Uni Soviet kalau Anda menemukan Makam Imam Bukhori," kata Soekarno kepada Khrushchev. Tentu saja permintaan itu membuat Uni Soviet kalang kabut. Pasalnya Khrushchev dan Uni Soviet yang berfaham komunis tidak memiliki informasi siapa Imam Bukhori dan di mana makamnya.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Kalau Punya Duit Saya Mending Dagang Rambutan daripada Bikin Bank Islam

Uni Soviet sempat menawar syarat lain, tapi Soekarno menolak. Bung Karno mengatakan jika Khrushchev tidak bisa menemukam makam Imam Bukhori, dia tidak akan datang ke Uni Soviet.

Akhirnya setelah pencarian cukup panjang, makam Imam Bukhori ditemukan di sebuah wilayah terpencil, Samarkan. Saat itu makam perawi hadist Rasulullah terkenal itu kondisinya memprihatinkan. Rumput setinggi tiga meter menutupi makam tersebut.

BACA JUGA: Vladimir Putin Tertawa Mentan Rusia Ingin Ekspor Daging Babi ke Indonesia

Khrushchev lalu menyampaikan kepada Bung Karno jika makam sudah ditemukan. Soekarno meminta makam tersebut dipugar. Jika Uni Soviet, Soekarno menawarkan agar jasad Imam Bukhori dipindahkan ke Indonesia untuk dimakamkan. Bahkan Soekarno menawarkan pertukaran Imam Bukhori dengan emas seberat peti mati.

Khrushchev yang gengsi tak mau kalah. Ia pun menuruti permintaan Bung Karno.Setelah semuanya dipenuhi, Bung Karno melawat ke Uni Soviet.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Kiai Wahab Tabrakan karena Ngerem Motornya Pakai Kaki

Ketika sampai Uni Soviet sore hari, Soekarno memilih membaca Alquran sampai pagi. Di hari kedua, Soekarno memilih berziarah ke Makam Imam Bukhori ketimbang mementingkan kunjungan kenegaraan.

Ketika itu, Makam Imam Bukhori hanya boleh dikunjungi umat Islam Uni Soviet dan warga negara Indonesia saja. Namun, saat ini, setelah Uni Soviet bubar dan terpecah menjadi banyak negara, makam yang kini masuk di wilayah Uzbekistan.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pesawat Santri Terbang ke Matahari Biar Gak Panas Berangkatnya Habis Maghrib

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image