Home > Sejarah

Benarkah Adolf Hitler Jadi Mualaf dan Meninggal di Indonesia?

Setelah kalah di Perang Dunia II, Hitler disebut kabur ke Indonesia, menjadi mualaf, dan meninggal di Surabaya.
Setelah kalah di Perang Dunia II, Adolf Hitler disebut kabur ke Indonesia, menjadi mualaf, dan meninggal di Surabaya. Foto: Istimewa./
Setelah kalah di Perang Dunia II, Adolf Hitler disebut kabur ke Indonesia, menjadi mualaf, dan meninggal di Surabaya. Foto: Istimewa./

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Nama Adolf Hitler kembali menjadi pembicaraan menyusul invansi Rusia ke Ukraina. Diktaktor Jerman yang jadi pemicu meletusnya Perang Dunia II itu memunculkan banyak teori konspirasi, terutama soal kematiannya. Salah satu teori yang cukup menggemparkan adalah Hitler kabur dan meninggal dunia di Indonesia.

Hitler lahir pada 20 April 1889 di sebuah kota kecil bernama Braunau am Inn, Austria. Dalam catatan Ensiklopedia Britannica, ayah Adolf Hitler bernama Alois yang bekerja di dinas bea cukai negara bagian. Hitler menghabiskan sebagian masa kecilnya yang penuh rahasia dan kesepian di Linz, ibu kota Austria setelah ayahnya pensiun. Linz yang menjadi kota terfavorit Hitler sepanjang hayat, menempa karakter hidupnya di mana ia memiliki gaya keseharian yang bohemian dan memupuk kebencian terhadap kosmopolitanisme serta karakter multinasional Wina.

Hitler kecil adalah seorang anak yang tertolak karena ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang “antisosial” sebagai sebuah kutukan. Hitler dididik ayahnya dengan sangat keras, sementara ibunya Klara, sangat baik kepadanya.

Ia menjalani hidup yang kesepian pada 1903 selepas ayahnya meninggal dunia, dan empat tahun kemudian ibunya menyusul. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dari ayahnya inilah yang memberikan andil besar dalam pembentukan mental dan kejiwaan Hitler saat dewasa.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Guus Hiddink Orang NU yang Bawa Korsel ke Semifinal Piala Dunia

Demi menyambung hidup berpindah-pindah kota sembari ia menyalurkan bakatnya dengan melukis kartu pos dan papan iklan. Lima tahun menjalani kehidupan yang tak menentu, Hitler pindah ke Munich, Jerman pada tahun 1913. Hitler lalu melamar sebagai tentara Jerman dan bertugas saat Perang Dunia I pecah. Setahun kemudian ia diterima sebagai kopral walau statusnya masih warga negara Austria.

Pria berkumis tebal dengan potongan pendek itu mengerahkan seluruh hidupnya dalam pertempuran. Bahkan ia sempat terluka di beberapa perang yang diikutinya, termasuk di Pertempuran Somme. Bahkan, atas keberaniannya, ia menerima Salib Besi Kelas Satu dan Lencana Luka Hitam.

Meski berwarga negara Austria, jiwa patriotisme Jermannya sangat tinggi. Karena itu, ia sempat sakit hati ketika Jerman menyerah pada 1918.

Hitler pun kembali ke Munich, dan bergabung dengan Partai buruh Jerman (DAP) pada September 1919. Tahun 1920, Hitler menjadi Kepala Bagian Propaganda, di posisi ini bakat Hitler di bidang pidato dan agitasi terlihat.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Kiai Wahab Tabrakan karena Ngerem Motornya Pakai Kak

Di partai yang kemudian bersalin nama menjadi menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau dikenal dengan Nazi, Hitler banyak mengadopsi berbagai paham nasionalis hingga anti-Yahudi. Hingga dia terpilih menjadi ketua Partai Nazi pada 1921.

Pada 1926 Hitler mendapatkan wewenang mutlak dari partainya. Ketika berkuasa Hitler berubah menjadi tangan besi.

Hitler adalah seorang orator ulung, ahli pidato yang bisa menghipnotis massa pendengarnya. Hitler adalah politikus andal dan berhasil membangun pencitraan yang sukses melalui propaganda.

BACA JUGA: Sebelum UAS, UAH, UYM, HAMKA Lebih Dulu Pakai Nama Singkatan

Hitler memanfaatkan mundurnya perekonomian, ketidakpuasan rakyat, dan pertikaian politik guna mengkudeta dan merengkuh kekuasaan absolut di Jerman mulai 1933. Dan keputusannya menginvansi Polandia pada 1939 memicu pecahnya Perang Dunia II.

Dalam buku Mein Kampf (Perjuanganku), otobiografinya, Hitler berargumen Jerman harus mengembangkan entente dengan Inggris. Namun ia malah memimpin Jerman memerangi Inggris dan bersekutu dengan musuh ideologisnya, Uni Soviet.

Pada 1941, Nazi berhasil menduduki sebagian besar Eropa. Anti-Semitisme Hitler dan pengejaran terhadap supremasi Arya dikabarkan membuat sekitar 6 juta orang Yahudi yang disebut sebagai korban Holocaust. Namun, Hitler dan Jerman kalah perang dan dia ditemukan bunuh diri di sebuah bunker Berlin pada April 1945.

BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Tahlilan?

Buku Hitler Mati di Indonesia, karya Soeryo Goeritno membeberkan teori baru jika Hitler kabur ke Sumbawa Besar, dan meninggal dunia di Surabaya, Indonesia. Foto: Tangkapan layar.
Buku Hitler Mati di Indonesia, karya Soeryo Goeritno membeberkan teori baru jika Hitler kabur ke Sumbawa Besar, dan meninggal dunia di Surabaya, Indonesia. Foto: Tangkapan layar.

Tapi teori kematian Hitler tidak sepenuhnya dipercaya. Hingga muncul teori baru yang menyebut Hitler melarikan diri ke Indonesia menggunakan kapal selam.

Teori tersebut muncul setelah penemuan sebuah kapal selam milik Nazi di perairan laut Jawa. Teori tersebut diperkuat dengan terbitnya buku karya Soeryo Goeritno berjudul "Hitler Mati di Indonesia".

BACA JUGA: Tegur Gus Miftah, Derry Sulaiman: Ustadz Khalid Dijadikan Wayang Itu Sudah Kurang Ajar

Di bab berjudul Bukti-Bukti Hitler di Indonesia, ditulis Hitler sampai ke Indonesia, menjadi WNI, dan bekerja menjadi seorang dokter di Rumah Sakit Umum Sumbawa Besar. Hingga akhirnya Hitler bertemu dengan seorang wanita sunda bernama Sulaesih yang sedang mengembara ke Sumbawa, yang di kemudian hari menjadi istrinya.

Bahkan, sebelum menikahi Sulaesih, Hitler disebut memeluk agama Islam pada tahun 1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor Agama di Sumbawa, (tapi sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya menjadi Abdul Kohar. Pada tahun 1965 Hitler pun menikahinya.

Teori Hitler kabur ke Indonesia juga diperkuat dengan kesaksian dr Sosro Husodo saat bertemu dengan Hitler ketika di Sumbawa Besar beserta bukti dokumen-dokumen pendukung seperti foto-foto. Hitler bersembunyi di Indonesia sejak 1954 sampai 1970. Keberadaannya di Indonesia disebut mulai tercium Sekutu (AS, Uni Sovyet, Inggris dan Prancis) yang selanjutnya diusut Pemerintah Israel yang terus-menerus mengejar para tokoh Nazi.

BACA JUGA: Gus Dur Nonton Wayang Ngumpet-Ngumpet karena Takut Diomelin Mbah Hasyim

Hitler masuk ke Indonesia menggunakan nama palsu, dr Poch. Pada awalnya dr Poch tinggal di Dompu lalu pindah ke Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten Sumbawa Besar. Ia kemudian bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar. Seluruh penduduk pulau Sumbawa Besar. Seluruh penduduk pulau Sumbawa kenal dengan dokter ini, yang di panggil “dokter Jerman”.

Salah satu peninggalan Adolf Hitler meninggal pada tanggal 15 Januari 1970 di Surabaya, yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat ukuran 9x16 cm dengan tebal 44 cm. Buku ini mempunyai arti yang sangat besar, karena merupakan bukti otentik yang menyatakan “dr Poch” adalah dewa-Nazi Adolf Hitler.

Makam dr Poch, yang dipercaya sebagai Adofl Hitler. Foto: Istimewa.
Makam dr Poch, yang dipercaya sebagai Adofl Hitler. Foto: Istimewa.

Teori kematian Hitler di Indonesia dijabarkan pada bab lima di buku tersebut. Di mana Hitler mengaku kepada istrinya bahwa dia adalah Der Fuhrer. Di bab ini pula ada pernyataan Stanlin yang mengungkapkan jika orang yang tewas bunker di Jerman bukanlah Hitler asli.

BACA JUGA: Gus Baha: Suara Dangdutan Saja Boleh Kencang, Kenapa Kalimat Zikir Gak Boleh Keras-Keras?

Selama ini kematian Hitler memang sangat misterius, lantaran tidak ada saksi yang dapat menunjukkan secara otentik di mana mayat Hitler ataupun mayat Eva Braun, istri Hitler. Pada Konferensi Postdam tahun 1945, Stanlin menyatakan mayat Hitler dan Eva Braun tidak ditemukan.

Stanlin menduga, Hitler melarikan diri ke Spanyol atau Amerika Latin. Hingga ada kabar yang nenyebut Hitler kabur menggunakan kapal selam ke sebuah pulau yang tidak diketahui letaknya.

Dunia sama sekali tak menduka jika Hitler kabur ke Sumbawa dan meninggal di Surabaya hingga dimakamkan di pemakaman umum Muslim di Ngagel.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Gempa Yogya Terjadi karena Nyai Roro Kidul Marah Dipaksa Pakai Jilbab

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

× Image