Home > Sejarah

Gus Dur Nonton Wayang Ngumpet-Ngumpet karena Takut Diomelin Mbah Hasyim

Sejak kecil Gus Dur sangat senang menonton pertunjukan wayang kulit, bahkan hingga Subuh.
KH Hasyim Asy'ari, kakek Gus Dur tidak memarahi cucunya yang diam-diam nonton pertunjukan wayang sampai Subuh.
KH Hasyim Asy'ari, kakek Gus Dur tidak memarahi cucunya yang diam-diam nonton pertunjukan wayang sampai Subuh.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur punya ketertarikan besar dengan wayang. Bahkan sewaktu kecil Gus Dur kerap kali menonton pertunjukan wayang sampai Subuh. Namun hal itu dilakukan Gus Dur secara diam-diam karena takut dimarahi kakeknya, pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari.

Gus Dur mendapatkan pendidikan karakter saat berusia 5-8 tahun dari Mbah Hasyim. Dilansir dari NU Online, Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr Lilik Ummi Kaltsum menceritakan sejak kecil Gus Dur memang sering diasuh Mbah Hasyim. Kiai Hasyim mendidik Gus Dur dengan mengajarkan materi-materi keagamaan seperti cara membaca Alquran yang baik dan benar, shalat, dan praktik ibadah lainnya.

BACA JUGA: Humor Cak Lontong: Indonesia dan NU Lahir Sama-Sama Ba'da Isya

Gus Dur juga diajarkan cara bersikap yang baik terhadap siapa pun. Di sisi lain, Gus Dur sering menonton pertunjukan wayang sejak kecil. Gus Dur melakukan itu tanpa memberitahu kakeknya.

"Gus Dur ketika kecil suka nonton wayang, bahkan sampai Subuh. Keluar pun tanpa meminta izin kepada Mbahnya," ujar doktor kelahiran Surabaya tersebut saat Webinar Haul Ke-11 Gus Dur dengan tema Gus Dur di Mata Para Cendekiawan yang diselenggarakan Gusdurian Ciputat pada tahun lalu.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Yang Pendendam Itu Unta Bukan Manusia

Namun, kebiasaan Gus Dur itu tidak membuat marah kakeknya. Bahkan Kiai Hasyim mengalihkan perhatian Gus Dur untuk belajar bahasa asing kepada seorang pengusaha gula Belanda saat itu. Sehingga, Gus Dur semasa kecil sudah menguasai bahasa-bahasa asing seperti bahasa Belanda, Jerman, dan Inggris.

Gus Dur juga mengenal musik-musik Barat seperti simfoni. Semenjak wafat kakek dan ayahnya, Gus Dur menjadi sosok yang menjadi harapan bagi keluarganya untuk membantu mencari nafkah.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Takut Intel, Kiai tak Berani Buka Kardus Komputer Berlabel Intel Inside

Sejak usia SD, ia membantu perekonomian dengan menjual beras. Berjualan dari pagi dengan naik angkot sampai pulangnya naik truk. Di sela-sela berjualannya, Gus Dur juga menyempatkan untuk membaca buku.

Karena kesibukan dan perjuangannya, Gus Dur sampai tidak naik kelas. Selain berjualan, ia juga membantu ibunya untuk mengurus kelima adiknya.

"Kesibukan dan tanggung jawabnya yang luar biasa inilah, Gus Dur sampai tidak naik kelas secara sekolah formal," kata Lilik yang juga anggota pentashih Alquran Kementerian Agama.

BACA JUGA: Gus Baha: Sunan Giri Sebut Wayang Haram, Sunan Kudus Bilang Digepengkan Biar Halal

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image