Soal Wayang Haram, Gus Miftah: Tak Usah Tersinggung Apalagi Marah
KURUSETRA -- Gus Miftah ikut angkat bicara terkait polemik wayang haram. Dinukil dari akun Instagramnya, Gus Miftah mengajak masyarakat untuk menonton wayang dan tidak perlu tersinggung.
“Wayangan yuk. Terima kasih untuk yg nyenggol² #wayang, itu jdi pemicu kami untk lbih mencintai budaya kami. Tdk usah tersinggung apalagi mrh, buktikan sja rasa cintamu terhadap wyng,” tulis Gus Miftah di akun Instagramnya @gusmiftah.
Gus Miftah juga mengajak masyarakat menyaksikan pertunjukan seni wayang di Pondok Pesantren Ora Aji, Jumat (18/2/2022). Ia berkata pegelaran wayang di Ponpes Ora Aji itu akan meningkatkan rasa cinta masyarakat ke wayang sebagai satu dari sekian banyak khas Indonesia.
“Caranya? Ya nanggap lah bagi yang mampu, kawan² dalang trmsuk yg paling Trdmpk pandemi ini,” kata Gus Miftah.
BACA JUGA: Gus Baha: Sunan Giri Sebut Wayang Haram, Sunan Kudus Bilang Digepengkan Biar Halal
USTAD KHALID DILAPORKAN POLISI
Polemik wayang haram bermula dari ancaman Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Wilayah Banyumas Raya bakal melaporkan Ustadz Khalid Basalamah ke Bareskrim Mabes Polri terkait dengan viralnya video ceramah di media sosial yang menyatakan wayang lebih baik dimusnahkan atau dihilangkan.
"Kalau hanya dinyatakan dilarang (dalam Islam), itu sudah biasa. Tapi dalam anak kalimat berikutnya ada ujaran 'lebih baik dimusnahkan', ini sangat menyakitkan kami," kata Koordinator Pepadi Wilayah Banyumas Raya, Bambang Barata Aji di Banyumas, Jawa Tengah, seperti dinukil dari Antara, Ahad (13/2/2022).
Ustadz Khalid Basalamah yang diacam akan dilaporkan ke polisi langsung mengklarifikasi sekaligus meminta maaf terkait video tersebut. Meski begitu, Ustadz Khalid menyampaikan jika tidak ada kata-kata darinya yang mengharamkan wayang dalam potongan video viral di media sosial tersebut.
BACA JUGA: Cak Nun: Wayang Itu Syirik Kalau Jadi Penyebab Menduakan Tuhan
Dalam akun resmi Instagramnya, @khalidsasalamahofficial, Senin (14/2/2022), Ustadz Khalid menegaskan dalam jawaban di potongan video yang viral tersebut, tidak ada kata-katanya yang mengharamkan wayang. Ia menyampaikan hanya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.
"Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu cuma beberapa tahun baru di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang," kata Ustadz Khalid.
"Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami, saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seimam juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai Muslim kepada penyanya Muslim. Itu dulu batasannya."
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Yang Belain Wayang Mungkin Hanya Ingin Gaduh
"Dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan," kata Ustad Khalid menegaskan.
"Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi, makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam ada baiknya ditinggalkan, ini sebuah saran."
BACA JUGA: Klarifikasi dan Minta Maaf, Ustadz Khalid: Tak Ada Kata-Kata Saya Haramkan Wayang
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.