Home > Budaya

Cak Nun: Wayang Itu Syirik Kalau Jadi Penyebab Menduakan Tuhan

Pelabelan barang halal-haram perlu konteks dan hermenuetik teks yang baik.
Cak Nun menjadi tokoh wayang. Foto: caknun.com
Cak Nun menjadi tokoh wayang. Foto: caknun.com

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Heboh isu pengharaman wayang masih menjadi buah bibir warnaget. Emha Ainun Nadjib atau lebih dikenal Cak Nun dalam satu kajiannya pernah membahas soal kesyirikan wayang dan hukum babi halam atau haram.

Cak Nun mengatakan wayang bukan merupakan barang syirik. Syaratnya selama wayang tidak menjadi penyebab seorang Muslim lalai dari Tuhan.

"Wayang itu menjadi syirik kalau (jadi penyebab) kamu menduakan Tuhan berdasarkan wayang. Wayang ya gak popo," kata Cak Nun.

Ia berkata, syirik terletak di otak dan hati seseorang. "Syirik itu letaknya di otakmu dan di hatimu. Kalau engkau menuhankan selain Allah, letaknya di dalam hati dan pikiranmu. Reco (arca) syirik, jare sopo (kata siapa) reco syirik. Itu syirik kalau kamu sembah sebagai Tuhan. Tapinya gak opo-opo," kata Cak Nun.

Pelabelan barang halal-haram atau barang yang mengandung kesyirikan perlu konteks. "Jadi, tidak ada di luar dirimu syirik," kata Cak Nun, menambahkan.

BACA JUGA: Apa Kira-Kira Jawaban Gus Dur Soal Isu Wayang Haram?

Dalam ceramah yang sama, Cak Nun juga menyinggung soal hukum babi. Cak Nun menilai, babi tidak haram bagi seorang Muslim. "Tidak ada barang haram. Babi tidak haram," kata Cak Nun.

Namun, Cak Nun menegaskan babi tidak haram selama tidak dimakan oleh seorang Muslim. "Haramnya babi bukan babinya. Tapi, kamu memakan babi. Halal kalau kamu biarkan, dia haram kalau kamu makan," kata Cak Nun, melanjutkan.

Cak Nun berpendapat, fatwa terkait halal dan haram ada konteksnya dalam Islam yang perlu dipahami. "Ada konteksnya, ada peristiwanya. Tidak ada halal-haram tanpa konteks, tanpa ilah bahasa fiqihnya," kata Cak Nun.

BACA JUGA: Klarifikasi dan Minta Maaf, Ustadz Khalid: Tak Ada Kata-Kata Saya Haramkan Wayang

Persada Indonesia sedang disibukkan dengan isu pengharaman wayang. Ustadz Khalid Basalamah menjadi sasaran tembak karena dituding mengharamkan wayang, meski dalam video klarifikasi sekaligus permintaan maafnya, Ustadz Khalid menyatakan tidak pernah ada kata-katanya mengharamkan wayang.

Dalam akun resmi Instagramnya, @khalidsasalamahofficial, Senin (14/2/2022), Ustadz Khalid menegaskan dalam jawaban di potongan video yang viral tersebut, tidak ada kata-katanya yang mengharamkan wayang. Ia menyampaikan hanya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.

BACA JUGA: Jawaban Ustadz Khalid Soal Dalang Taubat dan Wayang Dimusnahkan

"Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu cuma beberapa tahun baru di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang," kata Ustadz Khalid.

"Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami, saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seimam juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai Muslim kepada penyanya Muslim. Itu dulu batasannya."

"Dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan," kata Ustad Khalid menegaskan.

"Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi, makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam ada baiknya ditinggalkan, ini sebuah saran."

× Image