KURUSETRA -- Salam Sedulur... Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam menjalani kehidupan dengan berbagai macam gurauan. Bersama sahabat-sahabatnya, Beliau kerap kali bercanda.

Di satu kesempatan, saat perayaan Hari Raya Idul Adha, Rasulullah bertanya kepada muazin kesayangan Beliau, Bilal bin Rabah radhiallahu anha. "Engkau berkurban apa, Bilal?" tanya Rasulullah.

"Saya berkurban seekor ayam jago," jawab Bilal yang suara sandalnya sudah sampai ke surga.

"Oh, rupanya muazin berkurban muazin, ya," kata Rasulullah sambil bercanda.

Cerita tentang Bilal bin Rabah berkurban ayam bisa ditemukan dalam kitab Bidyatul Mujtahid wa Nihayatu al Muqtashid karya Ibnu Rusyd bab kurban. Namun, ulama salaf sepakat bahwa kurban harus dari hewan ternak (bahimatu al An’am).

“Dari Tsauri, dari Imran Ibnu Muslim, dari Suwaid bin Ghafala, ia berkata, Aku mendengar Bilal berkata, “Aku tidak peduli bahwa aku berkurban dengan ayam, dan bersedekah kepada yatim miskin dengan uang yang diperuntukkan untuk beli ayam tadi itu lebih aku sukai daripada harus berkurban dengannya”.

Dalam cerita itu Sayyidina Bilal ingin menegaskan hukum kurban adalah sunnah dan merupakan ibadah yang sangat dicintai Allah. Sayyidina Bilal juga ingin memberi pelajaran penting untuk selalu memperhatikan anak yatim. Karena para yatim merupakan kesenangannya Baginda Nabi.