Home > Sejarah

Cerita Bioskop di Jakarta Bangkrut Gara-Gara PKI Boikot Film Marilyn Monroe dan Film-Film dari AS

Pemboikotan film-film AS dalam bentuk aksi dan demo di berbagai tempat di Indonesia, dilakukan oleh PAPFIAS.
PKI memboikot film-film AS dan Barat, sehingga bioskop-bioskop di Indonesia pada 1960-an tidak bisa memutar film-film yang sedang digandrungi.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Tidak sedikit bioskop di Jakarta yang gulung tikar di masa Partai Komunis Indonesia (PKI) berkuasa. Salah satu alasan mengapa banyak bioskop bangkrut dan gedungnya beralih fungsi adalah gara-gara pemboikotan film dari Amerika Serikat oleh kelompok kiri.

Seperti kisah Bioskop Menteng, yang pada 1960-an adalah bioskop kelas satu di Jakarta. Bioskop ini sejajar dengan Metropole dan Garden Hall di Cikini yang letaknya di Java Weg (Jl Jawa) atau sekarang bernama Jalan Tjokroaminoto.

Baca Juga: Cerita Petani yang Mau Ditembak Mati TNI karena tak Tahu Ternyata Sudah Jadi Anggota PKI

Dua bioskop yang selalu memutar film-film Amerika Serikat itu berada di Lapangan Persija yang pada masa Belanda bernama Vios Veld (Lapangan Vios). VIOS adalah perkumpulan sepakbola di Batavia yang sebagian besar pemainnya para bule dan Indo Belanda.

Pada 1960-an, Jalan Tjokroaminoto belum seramai sekarang dan selalu dilanda kemacetan. Bioskop Menteng yang sudah tutup bangunannya dialifungsikan menjadi pertokoan Batik Keris. Sementara Lapangan Persija disulap menjadi Taman Menteng.

Baca Juga: Cikal Bakal Menteng, Dibangun untuk Menampung Juragan Belanda dan Eropa

Bioskop Menteng dan ratusan bioskop lainnya kini berubah fungsi. Ada yang jadi mal, pertokoan, atau bahkan gudang.

Salah satu penyebabnya akibat ulah golongan kiri PKI yang pada awal 1960-an memboikot film-film AS dan Barat. Di antaranya film "The Misfuts" yang dibintangi Marilyn Monroe, simbol seks Hollywood tahun 1950-an dan 1960-an.

Baca Juga: Patung-Patung Peninggalan Soekarno di DKI, Ada yang Dituding Sebagai Simbol PKI

Pemboikotan film-film AS (Barat) dalam bentuk aksi dan demo di berbagai tempat di Indonesia, dilakukan oleh PAPFIAS (Panitia Aksi Pemboikotan Film Imperialis AS). Padahal ketika itu rakyat menggemari film AS termasuk Marilyn Monroe yang film-filmnya selalu ditunggu-tunggu.

Lalu PKI/LEKRA mendatangkan film-film dari negara sosialis yang berisi propaganda komunisme. Karena rakyat tak suka maka bioskop gulung tikar.

Baca Juga: Gara-Gara Ambisi Soekarno, Banyak Peninggalan Masa Kolonial Belanda Dihancurkan

Marilyn Monroe meninggal akibat minum obat tidur overdosis. Dia dikabarkan pernah melakukan skandal dengan Presiden Kennedy, Presiden AS yang muda dan tampan yang dikagumi Bung Karno.

Hingga akhir 1960-an, kawasan Menteng selain Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro, adalah kawasan permukiman yang tenang. Menurut penuturan sejumlah penghuni yang ditemui Abah Alwi, tinggal di kawasan tersebut sangat nyaman.

Baca Juga: Berburu Piringan Hitam, Porselen Antik, dan Koin VOC di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya Menteng

Menteng Dibangun Jadi Kawasan Elite

Di sore hari penghuninya beristirahat di teras rumah, dan malam hari memandangi jalan lewat pagar yang tak tinggi sembari membaca koran atau menerima tamu. Memang Belanda ketika membangun Menteng ingin mengabadikan sebagai kota taman pertama di Indonesia.

Namun, setelah beberapa dekade Menteng berubah menjadi semrawut. Bahkan sekadar berjalan kaki atau naik sepeda harus berdesakan dengan pengendara mobil dan motor.

Kembali ke Bioskop Menteng, di sampingnya dulu ada Toko Li yang kemudian menjadi swalayan Gelael. Namun pada 1987 swalayan itu terbakar dan di atasnya dibangun gedung Lippo Bank.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image