Home > Sejarah

Pengkhianatan G30S/PKI: Usai Bantai 7 Jenderal, PKI Dihabisi Soeharto, Menteri-Menteri Soekarno Dipenjara

Setelah menerima Supersemar, Soeharto langsung menumpas PKI dengan membubarkan partai komunis dan memenjarakan para menteri kabinet Soekarno

Pengkhianata G30S/PKI
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Satu Oktober 1965, Jakarta mencekam. Terbongkarnya operasi penculikan dan pembunuhan enam jenderal dan satu perwira TNI oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi awal lengsernya Soekarno dari kursi presiden.

Sejarawan sekaligus wartawan sepanja masa Republika, Alwi Shahab merawikan, kedekatan Soekarno dan PKI terjalin mesra hingga meletusnya peristiwa G30S/PKI. Pascaterbunuhnya tujuh jenderal dan selamatnya Jenderal AH Nasution, membuat Soekarno lengser dari jabatannya sebagai presiden.

Setelah meletusnya peristiwa G30S/PKI, Soeharto yang ditugaskan untuk menumpas PKI bergerak cepat. Puncaknya pasca-PKI dibubarkan pada 12 Maret 1966 atau sehari setelah keluarnya Supersemar, Soeharto memulai perannya sebagai pemimpin Indonesia.

Baca Juga: Dekat dengan Banyak Tokoh Komunis Seperti DN Aidit, Soekarno tak Mau Dicap Antek PKI

Pada saat Orde Baru berkuasa, hanya sehari setelah menerima Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar), Pak Harto menahan dan memenjarakan sejumlah menteri Kabinet Dwikora yang dipimpin Presiden Sukarno. Di antara mereka adalah wakil perdana menteri I/menlu Dr Subandrio dan ketua MPRS Chaerul Saleh.

"Penahanan para pejabat tinggi negara ini diumumkan Pak Harto sebagai pengemban Supersemar hampir bersamaan dengan dibubarkannya PKI beserta ormas-ormas yang berafiliasi," ujar Abah Alwi pada 2017.

Di antara menteri-menteri yang langsung dipenjarakan adalah Ir Surahman, sekjen Partai Nasional Indonesia (PNI); Menteri Penerangan Mayjen Achmadi; Oei Tjoe Tat SH; dan Imam Syafe'i bekas jagoan Senen yang baru diangkat Bung Karno sebagai menteri keamanan nasional. Penangkapan para menteri ini cukup menghebohkan karena diumumkan secara luas melalui TVRI dan RRI.

"Apalagi Subandrio merupakan orang nomor dua di Indonesia dan menjadi kepercayaan presiden Soekarno," ujar dia.

Baca Juga: Link Film Pengkhianatan G30S/PKI tanpa Sensor, Awas Jangan Nonton Sendirian

Berlainan dengan Subandrio yang kala itu menjadi sasaran demo-demo antikomunis, Chaerul Saleh. Dia adalah tokoh yang sebelumnya merupakan tokoh Murba, musuh utama PKI.

"Bahkan, yang saya ingat dalam suatu sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Chaerul Saleh terang-terangan menyerang ketua CC PKI DN Aidit dan saling tuduh yang kemudian diketahui secara luas oleh masyarakat. Peristiwa ini terjadi sebelum G30S/PKI," kata Abah Alwi.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image