Modus Baru Kirim Paket Kopi dari Aceh, Isinya Ternyata Narkoba
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Modus operandi bandar atau pengedar narkoba macam-macam. Terbaru, berkembang di Aceh modus menggunakan kopi sebagai modus mengirimkan paket narkoba.
Informasi itu disampaikan Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irawan Ramli. Dia menyebut kopi kerap dijadikan sebagai modus operandi untuk mengirimkan paket narkotika dari Aceh ke daerah tujuan melalui jasa pengiriman barang.
Baca Juga: Personel Paspampres Bunuh Warga Aceh, Ini Sejarah Lahirnya Paspampres dan Apa Saja Tugasnya
"Karena Aceh ini terkenal dengan kopinya, jadi modus operandinya seolah-olah mengirimkan kopi, padahal yang dikirimkan adalah sabu-sabu," kata Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli di Banda Aceh, seperti dinukil dari Antara.
Fahmi menyampaikan, pengiriman narkotika dengan modus kopi tersebut sudah mulai tren dan berkembang akhir-akhir ini di Aceh. Karena itu, Fahmi mengimbau kepada jasa pengiriman dan bandara perlu lebih hati-hati memeriksa barangnya.
Baca Juga: Warga Grobogan Dilarang Nikah Ngalor-Ngetan, Apa Itu? Kalau Dilanggar Bisa Terjadi Musibah!
Kasus terbaru, kata dia, terungkapnya pengiriman sabu-sabu sebanyak 10,4 kg melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar tujuan Sumatera Utara, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Pengiriman narkoba dilakukan tersangka dengan berpura-pura menjual kopi Aceh yang dikirim melalui jasa ekspedisi, akhirnya diketahui oleh operator mesin X-ray di Bandara SIM.
"Untuk mengantisipasi itu, maka kami terus melakukan koordinasi dengan jasa pengiriman di wilayah hukum Polresta Banda Aceh," ujarnya.
Baca Juga: Israel Pernah Rayu Gus Dur Agar Indonesia Buka Hubungan Diplomatik
Fahmi menjelaskan, karena bandara menjadi tempat yang rawan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bandara SIM. Sekiranya menemukan barang yang mencurigakan langsung dilaporkan.
"Apalagi terkait penyalahgunaan narkotika maka bisa langsung disampaikan, sehingga kami bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," katanya.
Baca Juga: Warga Grobogan Dilarang Nikah Ngalor-Ngetan, Apa Itu? Kalau Dilanggar Bisa Terjadi Musibah!
Terkhusus untuk jasa pengiriman, lanjut dia, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi ke sejumlah ekspedisi. Ia juga meminta perusahaan jasa pengiriman memberikan imbauan untuk lebih berhati-hati.
"Hati-hati menerima barang, dan pastikan setiap pengirim barang meninggalkan KTP. Sehingga ketika ada barang yang mencurigakan bisa kami tindak lanjuti," ucap Fahmi.
Baca Juga: Pahit Asam Kopi Meratus Teman Setia Menikmati Senja
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.