Home > Sejarah

Gara-Gara Pak AR, Ratusan Orang NU Jadi Warga Muhammadiyah dalam Satu Malam

Pak AR diminta menjadi imam sholat tarawih dan mengimami menggunakan tradisi Muhammadiyah, yaitu 11 rakaat.
Ketua Umum PP Muhammadiyah KH AR Fachruddin, pernah membuat ratusan orang NU menjadi Muhammadiyah dalam semalam, gara-gara sholat tarawih. Foto: Muhammadiyah.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Ratusan warga NU menjadi "orang Muhammadiyah" dalam semalam gara-gara Ketua Umum Muhammadiyah, KH Abdul Rozak Fachruddin alias Pak AR. Kisah itu terjadi saat bulan Ramadhan.

Di salah satu malam bulan Ramadhan, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengundang sahabatnya, Pak AR ke Tebuireng, Jombang. Gus Dur bercerita jika Pak AR membuat ratusan orang NU jadi Muhammadiyah dalam satu malam.

Baca Juga: Cawapres Dikuasai Kader PBNU, Siapa Capres yang Muhammadiyah Dukung?

Kiai AR Fachruddin adalah Ketua Umum Muhammadiyah dari 1971 sampai 1990. Pak AR dan Gus Dur adalah sahabat baik, karena itu ketika diundang ke Tebuireng, Pak AR tanpa dua kali berpikir langsung datang.

Begitu pula etika diminta Gus Dur memimpin sholat Tarawih. Pak AR meluluskan permintaan sahabatnya tersebut.

Baca Juga: Kenapa Orang Muhammadiyah tak Tahlilan Seperti Orang NU?

Pak AR lalu memimpin ratusan jamaah sholat tarawih. Tentu saja ratusan jamaah itu adalah orang NU.

Gus Dur bercerita, sebelum mulai mengimami, Pak AR bertanya kepada jamaah. “Ini mau tarawihnya cara NU yang 23 atau Muhammadiyah yang 11 rakaat?”

Baca Juga: Maulid Nabi Disebut Bidah Dhalalah, Ini Kata Muhammadiyah

“NU ” sahut jamaah sholat tarawih di hadapan tokoh besar Muhammadiyah tersebut. Pak AR lalu memulai sholat.

Pak AR mengimami sholat dengan pelan, halus, kalem, tukmaninah, sehingga baru usai delapan rakaat saja, durasinya sholat sudah melampaui sholat tarawih ala NU.

Baca Juga: Beda dengan Warga NU, Ini Alasan Mengapa Orang Muhammadiyah Sholat Subuh tak Baca Doa Qunut

Sebelum melanjutkan ke rokaat 10, masih cerita Gus Dur, Pak AR berbalik dan bertanya kepada jamaah. “Ini mau lanjut 23 rakaat ala NU beneran?”

Para jamaah pun kompak menjawab, “Ala Muhammadiyah saja...” yang disambut tawa jamaah.

Baca Juga: Kepada Presiden Israel Shimon Perez, Gus Dur Sebut Topi Yahudi adalah BH yang Dibagi Dua

Kiai kelahiran Yogyakarta, 14 Februari 1914 itu pun menyelesaikan misinya mengimami sholat tarawih 11 rokaat, bukan 23 rokaat. Selesai sholat, di hadapan Pak AR, Gus Dur berkata kepada para jamaah, “Baru kali ini ada sejarahnya warga NU di kandang NU dimuhammadiyahkan secara massal oleh seorang Muhammadiyah saja .”

Semua orang tertawa, tak terkecuali Pak AR yang wafat di Solo pada 17 Maret 1995.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita sejarah, humor, hingga sejarah dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image