Home > Sejarah

Bom Guncang Iran: Kritik Gus Dur Soal Rudal Nuklir Iran yang Bikin PBB Kebakaran Jenggot

Gus Dur pernah mengkritik Indonesia dan PBB yang menjatuhkan sanksi kepada Iran gara-gara mengembangkan rudal nuklir.

Serangan bom mengguncang Iran, 103 orang dilaporkan meninggal dunia.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Serangan bom menewaskan 100 orang lebih di acara peringatan kematian mantan komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani di Kota Kerman, Iran, Rabu (3/1/2023). Bicara Iran, Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah mengkritik Indonesia dan PBB yang menjatuhkan sanksi kepada Iran gara-gara mengembangkan rudal nuklir.

Pada 2007 Iran dikucilkan dunia internasional gara-gara mengembangkan nuklir, termasuk membuat rudal. Lima belas anggota PBB, termasuk Indonesia menjatuhkan sanksi bagi Iran.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Sejarah dan Hukum Jilbab untuk Muslimah yang Disinggung Arya Wedakarna

Gus Dur menilai, dukungan Indonesia pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang memperluas sanksi bagi Iran sebagai wujud ketakutan pada Amerika Serikat (AS). Gus Dur pun saat itu mengkritik pemerintah Indonesia yang tidak konsisten.

"Gimana mau konsisten kalau masih takut sama ndoro (tuan, red). Indonesia itu takut sama ndoronya (AS)," kata Gus Dur kepada wartawan setelah menerima kunjungan anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa, 27 Maret 2007.

Baca Juga: Humor Gus Dur: Pelaku Bom Bunuh Diri Nyesel Masuk Surga karena Kepalanya Masih Disita Polisi

Mantan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, selain takut pada AS, sikap pemerintah Indonesia yang mendukung penjatuhan sanksi pada Iran itu juga merupakan bentuk inkonsistensi. Sebab, saat mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad berkunjung ke Indonesia pada 2006, pemerintah dan rakyat Indonesia menyatakan mendukung penuh program pengayaan uranium di negara itu.

Dengan demikian, kata Gus Dur, nama baik Indonesia di mata dunia internasional, khususnya negara-negara Islam, akan hancur. Indonesia tak akan dihormati oleh bangsa lain akibat sikap tidak konsisten tersebut.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Sejarah dan Hukum Jilbab untuk Muslimah yang Disinggung Arya Wedakarna

"Indonesia tidak punya sikap konsisten. Kalau begitu, Indonesia tidak akan dihormati orang (negara dan bangsa) lain. Kehormatan itu kuncinya kan konsistensi sikap," katanya.

BACA JUGA: 9 Cara Selamatkan Diri Ketika Gempa Bumi

Gus Dur mendukung jika ada wacana dari DPR untuk melakukan interpelasi kepada pemerintah terkait dukungan pada resolusi tersebut. "Kalau mau interpelasi, mestinya tidak hanya soal Iran, tetapi semua soal," kata mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.

Sebagaimana diberitakan, Indonesia bersama 15 anggota DK PBB lainnya menyepakati rancangan resolusi yang dirumuskan Inggris, Prancis dan Jerman. DK PBB melalui Resolusi 1747 yang disepakati pada Ahad, 25 Maret 2007 itu menjatuhkan sanksi pada Iran terkait program nuklirnya.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini 30 Desember 2009: Gus Dur Meninggal Dunia karena Komplikasi Penyakit

Resolusi DK PBB memperluas sanksi kepada Iran...

Iran Kena Sanksi PBB

Resolusi itu memperluas sanksi atas Iran yang ditetapkan pada Desember 2006 dalam Resolusi 1737. Di antara isi Resolusi 1747 adalah larangan secara menyeluruh ekspor senjata Iran dan pembatasan penjualan senjata ke Iran.

Isi resolusi juga membekukan aset milik 28 lembaga atau perorangan yang berhubungan dengan program nuklir dan rudal Iran. Iran juga dibatasi untuk memperoleh bantuan keuangan.

DK PBB memberi batas waktu 60 hari setelah resolusi agar Iran menghentikan program nuklirnya. Jika diabaikan, DK PBB bisa mengambil langkah yang lebih pantas berupa sanksi ekonomi, bukan militer.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image