Home > Budaya

Jelang Imlek, Pedagang Mendulang Cuan dari Kue Keranjang

Menjelang Imlek 2024, permintaan kue keranjang meningkat sehingga para pedagang yang semakin sedikit jumlahnya, kebanjiran orderan.

Kue keranjang. Kue keranjang merupakan salah satu makanan khas Imlek.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Permintaan kue keranjang menjelang Imlek atau Tahun Baru Cina meningkat setiap tahunnya. Meski begitu, produsen atau jumlah pembuat kue keranjang juga semakin menurun. Namun, pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, bersiasat untuk mempertahankan bisnis kue khas Imlek yang proses pembuatannya membutuhkan waktu lama tersebut.

"Usaha ini kan sebenarnya menyita banyak waktu, tempat, dan juga tenaga ya. Jadi, mungkin banyak yang tidak mau itu karena alasan itu," kata Jauhari ketika ditemui di Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Jauhari, yang memproduksi kue keranjang sejak 1988, melihat penurunan minat untuk memproduksi kue keranjang tersebut sebagai peluang. "Dengan keadaan yang seperti ini kan otomatis ini jadi peluang bagi kami-kami yang masih menggeluti usaha ini," kata Jauhari.

Baca Juga: Yang Paling Dicari Saat Imlek: Angpao Warna Merah Pertanda Kegembiraan

Jauhari berusaha memperluas pemasaran produk dengan memanfaatkan platform penjualan via daring. "Memang kalau penjualan ini masih didominasi oleh warga Jabodetabek ya. Tapi, ketika sudah masuk ke online, penjualan bisa ke luar Jawa," kata dia.

Namun, pengiriman kue keranjang ke luar Pulau Jawa juga ada tantangannya. Kue berisiko rusak atau menurun kualitasnya selama pengiriman.

Jauhari menyiasati masalah itu dengan memperbaiki pengemasan, membungkus kue keranjang menggunakan plastik vakum sebelum mengirimnya ke luar daerah. Dia juga bertahan menggunakan cara tradisional dalam membuat kue keranjang, yang bahan dasarnya terdiri atas tepung ketan, gula pasir, dan air.

Baca Juga: Bakar Angpao Imlek, Satu Rumah di Grogol Ikut Terbakar

Proses pembuatan kue keranjang secara tradisional membutuhkan waktu 16 sampai 17 jam. "Kami produksi kue keranjang ini masih mengedepankan cara-cara tradisional, seperti masih menggunakan daun pisang tertentu, dan juga keranjang bambu. Itu semua ada maksud dan tujuannya," kata Jauhari.

Jauhari mengaku tidak menggunakan pengawet dan pewarna buatan di kue keranjang buatannya. Karena itu, Jauhari menjamin usia kue keranjang yang diproduksinya lebih lama.

"Kue ini kan bisa saya jamin tanpa menggunakan pengawet dan juga pewarna buatan ya, jadi umurnya itu memang tidak lama. Jamurnya itu cepat, tapi jamur itu hanya terdapat di bagian plastiknya saja, kalau bagian dalamnya itu bisa cukup lama bertahannya. Jadi tidak perlu khawatir," ia menjelaskan.

Baca Juga: Cerita Masyarakat Jawa Tengah Masuk Gua yang Ternyata Sarang Harimau Jawa

Permintaan kue keranjang Hoki meningkat menjelang perayaan tahun baru Imlek. Pegawai di tempat produksi kue keranjang itu tidak henti-hentinya bekerja.

Kue keranjang Hoki dalam kemasan plastik standar dijual dengan harga mulai Rp50 ribu sedangkan yang premium harganya mulai Rp85 ribu. Kue keranjang Hoki yang dibungkus menggunakan daun pisang harganya berkisar Rp200 ribu hingga Rp2 juta sesuai dengan susunan yang dikehendaki pembeli.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image