Satu Lagi Ramalan Gus Dur yang Jadi Kenyataan: Prabowo Jadi Presiden di Usia Tua
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Prabowo Subianto hampir bisa dipastikan menjadi presiden ke-8 RI setelah dalam penghitungan cepat Pilpres 2024, unggul dari dua capres lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Terpilihnya Prabowo menjadi presiden di usia 72 tahun membuat satu lagi ramalan Gus Dur yang menjadi kenyataan.
KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang dikenal sebagai ulama yang bermulut emas. Sejumlah ucapannya terbukti menjadi kenyataan di masa depan, seperti "ramalan" pada 2006 tentang Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi presiden. Kini, ucapan Gus Dur tentang Prabowo yang menjadi presiden di usia tua pun menjadi kenyataan.
Prabowo lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951 dan saat ini Ketua Umum Partai Gerindra tersebut berusia 72 tahun. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan digelar pada 20 Oktober 2024, saat itu Prabowo sudah berusia 73 tahun.
Dalam empat kali mengikuti konstentasi Pilpres, Prabowo berakhir dengan kekalahan. Dimulai pada 2004, 2009, 2014, dan 2019. Setelah 20 tahun menunggu, Prabowo hampir dipastikan menjadi Presiden.
Baca Juga: Makam Gus Dur yang tak Pernah Sepi dari Peziarah, Kini Diselimuti Khataman Alquran
Kisah Ramalan Gus Dur
Suatu waktu Gus Dur pernah menyebut Prabowo akan menjadi presiden di masa tua. Seperti disampaikan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Gus Dur yang merupakan Presiden ke-4 RI itu pernah meramalkan Prabowo Subianto menjadi presiden saat tua.
"Saya ingat apa yang disampaikan Gus Dur, 'Prabowo Subianto akan menjadi presiden di usia tua'. Mungkin tahun ini adalah jawaban untuk Pak Prabowo Subianto," kata Gus Miftah ketika menghadiri acara ulang tahun Rosario de Marshall alias Hercules yang merupakan pendukung Prabowo dalam Pilpres 2024, di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (3/6/2023) petang.
Baca Juga: Misteri Keberadaan Harimau Jawa, Masih Adakah yang Hidup?
Ramalan Gus Dur itu juga pernah disampaikan mantan ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Said merupakan sosok yang dekat dengan Gus Dur.
"Gus Dur bilang Anda (Prabowo) masih muda. Sabar dulu, nanti setelah memasuki masa tua akan jadi pemimpin (presiden). Dia (Gus Dur) bilang begitu," kata Said menirukan ucapan Gus Dur saat menerima silahturahmi Prabowo di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, pada 2014.
Prabowo dan Gus Dur sendiri bersahabat. Keduanya sudah saling kenal sejak masa Orde Baru dan menjalin persahabatan hingga Gus Dur wafat.
Perjalanan panjang Prabowo menjadi presiden...
Perjalanan Prabowo Jadi Capres
Pada 2024 menjadi kali kelima Prabowo ikut serta dalam gelanggang pilpres. Empat kali pencalonan Prabowo sebagai calon presiden selalu berakhir dengan kegagalan.
Pada 2004, Prabowo yang maju sebagai capres melalui Partai Golkar dengan mengikuti konvensi. Sayangnya, Prabowo kalah telak dari lima calon lainnya yakni Wiranto, Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, dan Surya Paloh.
Golkar akhirnya mengusung Wiranto yang menang dari Akbar Tanjung di putaran kedua. Wiranto pada Pilpres 2004 maju berpasangan dengan Solahuddin Wahid (Gus Solah).
Baca Juga: Bom Guncang Iran: Kritik Gus Dur Soal Rudal Nuklir Iran yang Bikin PBB Kebakaran Jenggot
Namun Wiranto gagal menjadi presiden karena pada Pilpres 2004 yang saat itu diikuti lima pasangan calon. Langkah Wiranto-Gus Solah terhenti di putaran pertama. Pilpres 2004 dimenangkan pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono dan cawapres Jusuf Kalla yang mengalahkan pasangan Megawati-KH Hasyim Muzadi di putaran kedua.
Pada Pilpres 2009, lewat Partai Gerindra yang dibentuknya, Prabowo maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. Sayangnya lagi-lagi pasangan Megawati-Prabowo kalah dari pejawat SBY yang maju bersama Boediono.
Baca Juga: Cak Nun Ceramah di Markas PDIP: Saya Dianggap Memusuhi Megawati, Tapi Sama Setan tidak Dipermusuhkan
Empat tahun berselang, Prabowo Subianto kembali maju menjadi capres dengan menggandeng Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa. Saat itu Prabowo-Hatta berhadapan dengan Joko Widodo (Jokowi) bersama Jusuf Kalla. Mantan pangkostrad dan danjen Kopassus tersebut kembali kalah setelah Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014.
Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali mencoba peruntungan. Kali ini Prabowo menggandeng politikus muda yang baru menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Demi maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo, Sandiaga mundur sebagai wagub DKI meninggalkan Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta.
Prabowo-Sandiaga berhadapan dengan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Namun lagi-lagi kemenangan belum berpihak kepada Prabowo.
Meski gagal menjadi presiden, Prabowo dan Sandiaga tak menjadi oposisi. Keduanya memilih bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. Prabowo yang sudah 10 tahun memimpin Gerindra menjadi oposisi, dilantik menjadi menteri pertahanan, sementara Sandiaga menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif. Pada 2024 mantan menantu Presiden kedua RI, Soeharto itu kembali maju sebagai capres dan bertarung melawan capres dari PDIP, Ganjar Pranowo serta capres yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan.
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.