Home > Legenda

Mitos Disunat Jin, Benarkah Makhluk Halus Bisa Jadi Mantri Khitan?

Disunat jin disebut tidak mungkin terjadi karena sunat harus dengan tenaga profesional.
Dari sejumlah mitos tentang sunat yang paling terkenal adalah cerita balita disunat dengan bantuan jin. Foto: Ilustrasi anak sedang dikhitan (Republika).
Dari sejumlah mitos tentang sunat yang paling terkenal adalah cerita balita disunat dengan bantuan jin. Foto: Ilustrasi anak sedang dikhitan (Republika).

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Kepercayaan masyarakat Indonesia jika ingin perkembangan tubuh anak laki-laki lebih cepat adalah dengan melakukan khitan alias sunat. Bahkan masih ada yang percaya tentang cerita seorang anak yang disunat oleh jin. Namun, apakah mitos tersebut sejalan jika ditinjau dari sisi medis?

Kepala Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia, dr. Reisa Broto Asmoro menjelaskan sejumlah mitos tentang sirkumsisi alias sunat. Salah satunya adalah disunat dengan bantuan jin.

Mitos ini mengemuka seiring fenomena di salah satu wilayah pulau Jawa beberapa waktu lalu. Kala itu, ditemukan alat kelamin seorang anak usai mandi berbentuk seperti sudah disunat, padahal belum pernah melakukan tindakan itu.

"Adalagi, disunat sama jin, sempat heboh tahun 2021 di salah satu wilayah pulau Jawa, habis mandi disunat, dikhitan sama jin. Hal ini tidak mungkin terjadi, sunat harus dengan tenaga profesional," kata dr Reisa dalam sebuah webinar kesehatan.

Menurut dia, kondisi membutuhkan bantuan medis. Sang anak sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Selain mitos disunat jin, ada juga kepercayaan jika sunat bisa membuat anak lebih cepat tinggi dan besar sehingga perlu menunggu anak pubertas dulu. "Paling sering mitos seputar sunat anak yang disunat lebih cepat tingginya, atau kalau disunatnya tunggu puber dulu ya. Macam-macam mitos yang beredar," kata dia.

Reisa menjelaskan, sunat bersifat anatomis sehingga tidak akan mempengaruhi pertumbuhan, tumbuh kembang dan lainnya. Orang tua tidak perlu ragu atau takut mengajak anak mereka disunat mengingat manfaatnya dari sisi kesehatan.

"Jadi tidak perlu takut, ragu. Bahkan saya setuju, untuk mencegah penyakit-penyakit medis, sunat secepatnya," kata dia.

Selain itu, ada pula mitos mengenai larangan anak berlari tiga hari menjelang disunat agar tidak keluar banyak darah saat tindakan sirkumsisi dilakukan. Faktanya, keluarnya banyak darah biasanya dipicu karena anak terlalu tegang saat disunat.

Saat tegang, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya dan inilah sebabnya darah keluar banyak.Lebih lanjut, ada juga yang mengatakan anak yang telah disunat sebaiknya tidak berenang di laut. Berbeda dari mitos sebelumnya, Reisa menuturkan, pendapat ini terbukti benar.

Penis yang baru disunat masih dalam keadaan terluka dan rentan terkena infeksi. Air laut justru bisa memperparah luka pada penis sehingga sembuhnya semakin lama. Selain itu, juga akan menimbulkan rasa perih di bagian penis.

"Harus tahu kapan harus beraktivitas dan tidak. Kalau berenang ya perih ya lagi luka, tidak nyaman pasti. Tunggu beberapa hari sampai perih dan luka hilang, atau sampai dokter memutuskan boleh atau tidak," tutur Reisa. Sementara untuk berlari usai disunat, gesekan pada celana dan penis dapat menimbulkan ketidaknyamanan, sehingga perlu hati-hati jangan sampai berdarah dan memunculkan luka baru.

× Image