Alphard Jadi Mobil Jenazah di Masjid Muhammadiyah Banjarmasin
BANJARMASIN -- Masjid Al-Jihad Banjarmasin milik PP Muhammadiyah, menyediakan pelayanan jenazah dengan cara yang sangat baik. Salah satu pelayanan yang diberikan adalah menyiapkan mobil Toyota Alphard sebagai mobil jenazah bagi jamaah masjid yang sekitar 2.000 orang.
“Masjid Al Jihad yang cukup megah ini mengalami perluasan yang kegiatan-kegiatannya sudah sedemikan rupa, sudah dikenal di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah secara nasional sebagai masjid yang berkemajuan. Jadi kalau ada Islam Berkemajuan, maka ada masjid berkemajuan dengan contoh paling utama adalah Masjid Al Jihad ini,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir saat menyampaikan tahniah atas milad ke-53 Masjid Al-Jihad Banjarmasin beserta milad ke-10 Radio Suara Al Jihad, Sabtu (23/7/2023) seperti dinukil dari situs resmi Muhammadiyah.
BACA JUGA: Kisah Pak AR Ketua Muhammadiyah yang Dijebak Pimpin Yasinan Malam Jumat
.
Tak hanya memuji kemajuan masjid milik Persyarikatan tersebut, kebanggaan Haedar itu disampaikan atas pengelolaan masjid yang baik untuk mensyiarkan dakwah Muhammadiyah. Dakwah disyiarkan dari berbagai acara keagamaan hingga kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Penyelenggaraan dan pelayanan jenazah sampai disediakan mobil terbaik. Alphard yang biasanya menjadi kebanggaan dan kejaran (cita-cita) orang malah jadi spesial," ucap Haedar.
BACA JUGA: Perjalanan Prabowo Subianto Jadi Capres, dari 2004 Sampai 2019, Kira-Kira Siapa Cawapresnya di 2024?
Ia memuji tidak ada masjid di manapun yang memiliki mobil jenazah yang begitu mewah. "Mobil jenazahnya begitu megah sebagai bukti dari penghargaan atas saudara-saudara kita (yang wafat) sekaligus pengingat bahwa kita semua akan meninggal dunia,” pujinya.
Haedar berharap masjid ini memperkuat perannya dalam mencerahkan, mensyiarkan Islam Berkemajuan dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat umum di Kalimantan Selatan. “Tentu kita berharap di masjid ini terus ditanamkan nilai-nilai keimanan yang tinggi, akhlak yang karimah, bermuamalah yang maslahah sehingga masjid menjadi bukan hanya sebagai tempat ibadah mahdah semata, tetapi juga menjadi pusat untuk membangun peradaban maju umat Islam dan bangsa Indonesia,” tuturnya.
BACA JUGA: Cak Nun: Muhammadiyah dan NU tak Ada Bedanya, Kita Sebagai Manusia Jangan Merasa Paling Benar
Keberadaan masjid itu diharapkan Haedar mampu memajukan daerah Banjarmasin dan Kalimantan Selatan sebagaimana semangat Nabi Muhammad Shalallahu Alahi Wassalam dalam memajukan Madinah dengan Masjid Nabawi dan Masjid Kuba yang dibangun lebih awal. “Itulah contoh nyata dari masjid bersama seluruh institusi kelembagaan Islam, masjid itu merupakan wasilah, jalan, sarana, pra sarana untuk membangun peradaban Al Madinah Al Munawarah,” kata dia.
.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> GP Ansor Bantah Anggota Banser Lecehkan Tsamara Amany: Fotonya Dicatut
> Humor Gus Dur: Pastor Lega Dikira Gak Jadi Diterkam Harimau, Ternyata Harimaunya Lagi Baca Doa Makan
> Sempat Tantang Novel Bamukmin Duel, Denny Siregar: Gak Jadi Deh, Gw Males Bulan Puasa Berantem
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.