Home > Sejarah

Sejarah Papanggo dan Warakas, Lokasi Berdirinya JIS Warisan Anies yang Mau Direnovasi

JIS masuk dalam daftar stadion yang menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-17
JIS akan direnovasi pemerintah. Foto: Republika.
JIS akan direnovasi pemerintah. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Jakarta International Stadium (JIS) di Ancol, Jakarta Utara dikabarkan masuk dalam daftar 22 stadion di seluruh Indonesia yang akan direnovasi. Renovasi dilakukan karena JIS disebut masuk dalam daftar stadion sepak bola yang akan menjadi tempat pertandingan Piala Dunia U-17 pada 10 November sampai dengan 2 Desember 2023.

JIS berdiri Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Kelurahan Papanggo berbatasan dengan Warakas. Dinukil dari buku karya Simbolon, Parakitri Tahi Menjadi Indonesia, nama Papanggo berasal dari bahasa Belanda De Papangers, yaitu sebutan untuk orang-orang yang berasal dari daerah Pampanga di Luzon, Filipina. Memang di wilayah tersebut dulunya ada perkampungan/tangsi mereka, yang merupakan laskar bayaran Belanda.

BACA JUGA: Gus Dur Ungkap Alasan di Balik Gempa Yogyakarta, Benarkah Gara-Gara Nyi Roro Kidul?

.

Warakas juga memiliki sejarah panjang dan tidak bisa dipisahkan dari sejarah terbentuknya Batavia. Dalam buku “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe" karya Zaenuddin HM, umumnya penduduk setempat, termasuk para sesepuhnya pun kurang mengetahui secara pasti tentang sejarah atau asal usul nama Warakas.

Diperkirakan kata “warakas” adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya “paku laut" karena di masa Hindia Belanda kawasan Warakas adalah rawa-rawa yang tanahnya selalu basah. Di rawa-rawa itulah tumbuh pohon atau rumput paku laut (Acrostichum aureum), sejenis tumbuhan paku-pakuan. Warakas alias paku laut itulah sebutan bagi daerah itu hingga sekarang.

BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah Sholat Id di Lapangan Bukan di Masjid?

Namun kini Warakas sudah tidak memiliki rawa karena digantikan permukiman penduduk. Tumbuhan paku laut pun kini tinggal cerita di lembar-lembar buku catatan sejarah Batavia.

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image