Home > News

Isu Perombakan Kabinet Presiden Jokowi, Apa Itu Reshuffle Kabinet?

Reshuffle kabinet diperlukan karena beberapa alasan.
Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan perombakan kabinet (reshuffle). Foto: Republika.
Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan perombakan kabinet (reshuffle). Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Isu perombakan kabinet atau reshuffle sedang hangat dibicarakan menyusul kabar Presiden Jokowi akan mengganti beberapa menterinya. Meski kata ini familiar, tetapi apakah sebenarnya yang dimaksud dengan reshuffle?

Reshuffle adalah suatu peristiwa di mana kepala pemerintahan memutar atau mengganti komposisi menteri dalam kabinetnya. Biasanya perombakan kabinet dilakukan dengan memindahkan seorang menteri dari satu posisi ke posisi yang lain.

BACA JUGA: Tren Nikah di KUA, Apa Saja Syarat yang Perlu Dipersiapkan Calon Pengantin?

Reshuffle terkadang diperlukan untuk mengganti menteri yang mengundurkan diri, meninggal dunia, pensiun, atau bahkan yang terlibat skandal seperti korupsi. Namun, ada juga faktor lain. Reshuffle bisa terjadi karena gejolak politik dalam satu pemerintahan, sehingga menteri yang berasal dari partai pendukung pemerintah bisa saja diganti sebagai hukuman. Atau bisa juga memberikan penghargaan kepada parpol pendukung presiden.

Sepanjang sejarah pemerintahan Indonesia, reshuffle beberapa kali terjadi. Perombakan itu menjadi hal lumrah di hampir semua kepemimpinan presiden, mulai dari Soekarno hingga Jokowi.

BACA JUGA: Jangan Asal Download GB WhatsApp, Cek Kekurangan GB WA yang tersembunyi dan Patut Diwaspadai

Sementara dalam sistem parlementer perombakan kabinet terjadi karena berbagai alasan. Secara berkala, perombakan yang lebih kecil dibutuhkan untuk menggantikan menteri yang telah mengundurkan diri, pensiun atau meninggal dunia.

Reshuffle juga menjadi cara Perdana Menteri "menyegarkan" pemerintah, sering kali menghadapi jumlah pemungutan suara yang buruk; singkirkan menteri yang berkinerja buruk; dan menghargai pendukung dan menghukum orang lain. Hal ini biasa terjadi setelah pemilihan, bahkan jika partai yang berkuasa dipertahankan, karena pembacaan opini publik perdana menteri sebagaimana dibuktikan oleh pemilihan mungkin memerlukan beberapa perubahan kebijakan, selain perubahan apa pun yang diakibatkan oleh pengunduran diri atau kekalahan menteri individu di pemilihan.

BACA JUGA: Viral, Cak Nun Dihujat Gara-Gara Singgung Presiden Jokowi dan Luhut

Demikian pula, saat perdana menteri baru menjabat dari partai yang sama dengan partai sebelumnya. PM mungkin menunjuk kementerian yang sangat berbeda dari pendahulunya untuk mencerminkan perubahan dalam kebijakan dan prioritas. Contohnya adalah pemerintahan PM Inggris. Gordon Brown yang dibentuk pada 28 Juni 2007 setelah kepergian Tony Blair sehari sebelumnya.

Perombakan juga memberikan kesempatan untuk membuat, menghapus, dan mengganti nama departemen (dan jabatan kementerian) dan untuk menetapkan kembali tanggung jawab di antara departemen. Ini dapat dilakukan untuk mencerminkan prioritas baru atau untuk alasan efisiensi.

BACA JUGA: Daftar Gaji 7 Presiden Indonesia: Soekarno Hanya Bisa Beli Permen, Jokowi Bisa Beli Mobil Bekas

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> Download GB WhatsApp Terbaru 2023, Gratis Bisa Baca Pesan yang Sudah Dihapus

> SnapTik.App, Download Ribuan Video Viral TikTok, Bebas Watermark, Gratis Bisa dari HP Android

> Download Video TikTok Bebas Watermark, Gratis Pakai SssTikTok

> Savefrom.net: Download Lagu YouTube, Instagram, dan TikTok, Gratis Pakai Sepuasnya

> Arab Saudi Menghijau Disebut Tanda Akhir Zaman, Begini Jawaban Rasulullah Saat Ditanya Kapan Kiamat

> Jangan Terlalu Sibuk Mengejar Dunia, Gunung-Gunung di Mekkah Arab Saudi Sudah Menghijau

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image