Home > Sejarah

Apa Makna Semboyan Hidup Hiduplah Muhammadiyah, Jangan Mencari Hidup di Muhammadiyah?

Kehidupan di Muhammadiyah itu sehingga dia tidak menjadi tangan di bawah, tapi harus tangan di atas.
KH Ahmad Dahlan. Sebagai ulama, Kiai Ahmad Dahlan berdagang sehingga aktivitas berdakwahnya tidak terganggu oleh faktor ekonomi. Foto: Republika.
KH Ahmad Dahlan. Sebagai ulama, Kiai Ahmad Dahlan berdagang sehingga aktivitas berdakwahnya tidak terganggu oleh faktor ekonomi. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Sebagai ormas Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah dikenal dengan semboyan Hidup Hiduplah Muhammadiyah, Jangan Mencari Hidup di Muhammadiyah. Semboyan yang diucapkan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan itu ternyata bukan sekadar ucapan belaka, tetapi ada makna mendalam di dalamnya.

Seperti kita tahu, KH Dahlan adalah sosok ulama yang militan dalam menghidupkan dakwah Muhammadiyah. Dia juga dikenal sebagai seorang pedagang batik, sehingga aktivitas dakwahnya tidak terganggu karena faktor ekonomi.

Kisah Kiai Ahmad Dahlan menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir adalah contoh militansi dalam ber-Muhammadiyah. Militansi itu kemudian diwarisi setiap muridnya, termasuk Kiai Fachrodin yang sempat dilema untuk memilih antara Muhammadiyah atau berdagang. Pada akhirnya, Kiai Fachrodin memutuskan untuk berdagang sekaligus membesarkan Muhammadiyah.

“Nah dalam konteks ini Kiai Ahmad Dahlan mengeluarkan adagium hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” tutur Haedar Nashir bercerita dalam forum Upgrading PWM Bangka Belitung, seperti dinukil dari laman resmi Muhammadiyah, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Demi Persatukan Umat Islam Lawan Penjajah, Muhammadiyah dan NU Bersatu Bentuk MIAI

Itu artinya, kata Haedar, orang harus punya etos kehidupan di Muhammadiyah itu sehingga dia tidak menjadi tangan di bawah, tapi harus tangan di atas. "Kalau toh di antara kita ini (bekerja) di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tidak apa-apa, itu tidak mencari penghidupan. Tapi ingat di AUM itu tidak hanya mencari nafkah. Kalau hanya mencari nafkah, Anda salah alamat,” pesan Haedar.

Haedar Nashir berharap sifat dari Kiai Ahmad Dahlan teraktualisasi dalam pikiran dan tindakan setiap warga, kader dan aktivis Muhammadiyah. “Ketika beliau (Kiai Dahlan) sakit, bahkan beliau masih terus bekerja untuk Muhammadiyah," kata Haedar

BACA JUGA: Wasiat Soekarno: Bungkuslah Mayat Saya dengan Bendera Muhammadiyah

Bahkan saat sakit itu Kiai Dahlan sempat dikirim ke Malang untuk tetirah (terapi menyembuhkan diri), tapi sampai di Malang beliau berdakwah, mengisi pengajian dan lain-lain sampai kesehatannya makin buruk. "Dibawa lagi ke Yogya dan masih terus bekerja hingga diingatkan oleh dokternya. Lalu dia menjawab kalau saya hentikan apa yang sudah saya lakukan ini, nanti akan berat di kemudian hari bagi para pelanjut saya," kata Haedar.

Tapi Haedar mengingatkan, di AUM itu kita bisa memperoleh apa yang menjadi profesinya. "Tentu dengan kadar kemampuan AUM itu, yang kedua dia sendiri harus membesarkan AUM itu sehingga kalau AUM itu besar, dirinya juga ikut maju. Dan lebih dari itu baik dari dirinya dan AUM itu bukan hanya untuk AUM, tapi untuk dakwah dan tajdid Muhammadiyah. Nah di situ militansinya,” imbuh Haedar.

BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Tahlilan?

Ia berkata, yang dilarang Kiai Dahlan itu adalah orang memanfaatkan Muhammadiyah untuk kepentingan dirinya, kemudian Muhammadiyah bahkan juga hanya menjadi kuda tunggang. "Bahkan ketika memanfaatkannya salah sehingga kemudian Muhammadiyah ikut kena masalah,” terangnya.

Meski Haedar mendorong penguatan militansi, tetapi Haedar optimis dengan kemurnian hati para pegiat dakwah Muhammadiyah yang telah menunjukkan sikap militan dan teguh di berbagai daerah. “Ini soal militansi. Di manakah letak militansi itu. Adanya di jiwa, di hati. Yang mempengaruhi pikiran kita,” ucap Haedar.

BACA JUGA: Apa Bedanya Muhammadiyah dengan NU? Simak Penjelasan Gus Dur

.

DENGARKAN DONGENG PILIHAN UNTUK ANDA:

.

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
>
Savefrom.net: Download Video Youtube Ubah Jadi MP3, Gratis, Gampang, Aman

> Y2Mate: Download Video YouTube Convert Menjadi Lagu (MP3), Aman, Gratis, Gampang

> YTMP3 Converter: Download Lagu MP3 dari YouTube, Aman, Gampang tanpa Instal Aplikasi di HP, Gratis

> FreeMP3Downloads: Gratis Download Lagu MP3 dan MP4, Cukup Ketik Judul Lalu Save di HP

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

> Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube Pakai MP3 Juice Lalu Simpan di HP: Cepat dan Mudah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image